Guru besar Unej, Prof. Dr. drg. Sri Hernawati, M.Kes saat membacakan orasi ilmiahnya. Foto: Dok. Unej
Guru besar Unej, Prof. Dr. drg. Sri Hernawati, M.Kes saat membacakan orasi ilmiahnya. Foto: Dok. Unej

Banyak Tumbuh di Indonesia, Buah Delima Merah Bisa Jadi Obat Kanker Rongga Mulut

Citra Larasati • 30 Oktober 2022 15:00
Jakarta:  Siapa sangka jika buah delima merah (Punica gratum L) yang banyak tumbuh di Indonesia ternyata bisa menjadi obat kanker rongga mulut.  Hasil penelitian tersebut disampaikan Prof. Dr. drg. Sri Hernawati, M.Kes dalam orasi ilmiah di pengukuhan dirinya sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember (Unej), Sabtu, 29 Oktober 2022.
 
Judul orasinya adalah “Esktrak Buah Delima (Punica granatum L) Sebagai Alternatif Pengobatan Kanker Rongga Mulut”. Menurut penelitian guru besar Ilmu Penyakit Mulut di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) ini, ekstrak delima merah mengandung berbagai fitokimia berupa polyphenol yang terdiri dari flavoid, hydrolyzahle tannins dan condensed tannins dan kandungan lainnya yang berguna sebagai antikanker.
 
"Dalam penelitian yang saya lakukan, ekstrak buah delima memiliki kemampuan menurunkan dan menghambat pasokan nutrisi ke sel kanker rongga mulut sehingga sel kanker tadi tidak akan berkembang dan akhirnya mati," terangnya dilansir dari laman Unej, Minggu 30 Oktober 2022.

Temuan ini bisa menjadi harapan bagi penderita kanker rongga mulut mengingat angka kesembuhan penderita kanker khususnya kanker rongga mulut melalui pengobatan dengan obat kimia dan kemoterapi baru bisa mencapai 50 persen. "Apalagi delima merah relatif mudah diperoleh di Indonesia,” tutur Sri Hernawati yang juga Wakil Rektor II Universitas Jember ini.
 
Pengukuhan guru besar ini disambut gembira oleh Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna. Menurutnya hingga saat ini Universitas Jember sudah memiliki 55 guru besar dan masih ditambah lagi ada enam dosen yang kini penetapan guru besarnya tengah berproses.
 
Iwan Taruna berharap pengukuhan guru besar ini akan mendorong kolega dosen lainnya untuk mencapai jabatan guru besar. Keberadaan tambahan guru besar akan meningkatkan reputasi Universitas Jember.
 
Alhamdulillah, di tahun 2022 ini kami mendapatkan tambahan enam guru besar, dan semoga segera disusul degan penetapan guru besar lagi mengingat masih ada enam dosen yang jabatan guru besarnya masih berproses di Ditjen Dikti Kemendikbudristek," ucapnya.
 
Iwan berhara kedua guru besar baru bisa mengemban amanah mengingat seorang guru besar dituntut menjadi pribadi yang berintegritas, jujur dan obyektif. "Apalagi masyarakat selalu menunggu inovasi dan kiprah para guru besar untuk kemanfaatan bangsa dan negara,” tutur Iwan Taruna dalam pidato pengukuhan guru besar. 
 
Sebelumnya,  Universitas Jember (UNEJ) kembali menambah dua guru besar dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran Gigi.  Upacara pengukuhkan guru besar di gedung auditorium Universitas Jember, Sabtu, 29 Oktober 2022.
 
Kali ini guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Bayu Dwi Anggono, SH., MH., guru besar Ilmu Perundang-Undangan dari Fakultas Hukum. Kedua, Prof. Dr. drg. Sri Hernawati, M.Kes., guru besar Ilmu Penyakit Mulut di Fakultas Kedokteran Gigi. Menariknya, Prof. Bayu Dwi Anggono, SH., MH., menjadi guru besar Ilmu Perundang-undangan termuda di Indonesia.
Baca juga: Unej Tambah Dua Guru Besar dari Fakultas Hukum dan Kedokteran Gigi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan