Tim mahasiswa peneliti Unair. Foto: Unair
Tim mahasiswa peneliti Unair. Foto: Unair

Riset Bulu Ayam Atasi Gagal Ginjal Raih Pendanaan Kemendikbudristek

Citra Larasati • 10 September 2023 15:00
Jakarta:  Empat mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) meneliti membran dialyzer alternatif dari bahan keratin bulu ayam yang bermanfaat atasi gagal ginjal. Penelitian ini lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023 oleh Kemendikbudristek.
 
Kelima mahasiswa tersebut adalah Aprilia Susilowati dan Jasa Dwi Tirtono dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Niken Agustina dan Riski Amelia dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) serta dosen pendamping Yanuardi Raharjo Ph.
 
Bulu ayam kini tidak lagi harus berakhir menjadi limbah setelah dagingnya dikonsumsi manusia. Sebab jika melihat penelitian tim mahasiswa Unair, ternyata manfaat bulu ayam dapat mengatasi gagal ginjal.

“Kami mengangkat topik mengenai pembuatan membran dialyzer alternatif dari bahan alami yaitu keratin bulu ayam dengan penambahan kitosan untuk memunculkan sifat antibakterinya,” kata Ketua Tim, Jasa Dwi Tirtono, dilansir dari laman Unair, Minggu, 10 September 2023.
 
Bulu ayam di Indonesia sangat mudah ditemukan dan relatif murah harganya. Bahkan bulu ayam juga menjadi limbah di beberapa wilayah indonesia.
 
Begitupun kitosan yang memiliki harga murah dan dikenal karena sifat antibakterinya yang tinggi.  “Dengan bahan yang mudah dijangkau kita bisa membantu mengatasi penyakit gagal ginjal yang semakin merajalela,” tambahnya.
 
Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskedas) 2013 – 2018, Indonesia memiliki prevalensi penyakit ginjal kronis tercatat 2 persen, kemudian meningkat menjadi 3,8 persen atau 739.208 jiwa menderita penyakit ginjal kronis.
 
“Sekitar 1 dari 10 orang menderita gagal ginjal. Dengan jumlah sekitar 843, 6 juta diidentikkan pasien menderita penyakit gagal ginjal kronis. Karena banyaknya kasus tersebut membuat kami tertarik untuk meneliti pengobatan yang relatif terjangkau untuk membantu para pasien dalam pengobatan yaitu dengan pembuatan membran dialyzer alternatif menggunakan bahan alami dan ditambah kitosan sebagai antibakterinya,” tambahnya.
 
Tim ini juga menjelaskan tentang inovasi di bidang teknologi kesehatan yaitu pembuatan membran hemodialisis berguna untuk terapi cuci darah pada pasien gagal ginjal. Dengan bahan dasar limbah bulu ayam dan kitosan tersebut berguna sebagai membran hemodialisis. 
 
Penelitian ini akan menghasilkan berupa membran dialyzer alternatif dengan menggunakan polimer alami untuk membantu terapi hemodialisis di Indonesia. Sehingga dengan hasil yang ditemukkan tersebut dapat menjadi performa dan hemo kompatibilitas yang baik.
 
Riset ini menargetkan adanya pengembangan dalam bidang biomaterial yang memanfaatkan tautan silang keratin bulu ayam (Gallus-gallus domesticus) dan kitosan menggunakan asam sitrat sebagai instrumen terapi hemodialisis.
 
“Penelitian kami ini juga salah satu bentuk penerapan point SDGs nomor tiga yaitu Good Health and Well-Being,” ujar Jasa.
 
Penelitian ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam ilmu pengetahuan alam dan menjadi salah satu landasan teori dan dasar pengembangan biomaterial membran dialyzer berbahan keratin bulu ayam (Gallus-gallus domesticus), serta kitosan sebagai instrumen terapi hemodialisis.

Riset Terdahulu

Jasa menjelaskan pada riset ini tentunya berbeda dengan membran komersil yang ada karena pada membran ini dikombinasi dengan tambahan kitosan sebagai anti-bakteri. Selain itu bahan baku riset ini memanfaatkan bulu ayam yang mudah didapatkan sehingga diharapkan adanya riset ini inovasi dalam bidang biomaterial ini terus berkembang dan berkelanjutan. 
 
Riset ini juga memberikan inovasi membran dialyzer dari bulu ayam yang memiliki kandungan keratin yaitu protein serat yang kaya akan sulfur dan sistein. Dalam riset ini juga melakukan modifikasi membran dengan pengikatan silang yang memiliki sifat mekanik lebih baik dibandingkan dengan membran tanpa pengikatan silang yang mampu meningkatkan permeasi membran.
 
“Harapannya dengan membran tersebut mampu menghilangkan kreatinin melalui kombinasi adsorpsi dan difusi selama proses hemodialisis,” pungkasnya.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Baca juga:  Penelitian Guru Besar UI: Ketahanan Kerja Otak Bisa Ciptakan SDM Andal

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan