Ia menerangkan, produk inovasi RT Lamp ini menggunakan sampel ekstrak RNA hasil swab hidung yang dapat dideteksi secara kualitatif dengan melihat adanya presipitasi dengan akurasi yang baik. Selain itu, bisa juga menggunakan alat real-time turbidimeter hasil inovasi riset BRIN yang sudah didaftarkan patennya.
"Akurasinya dapat ditingkatkan setara dengan sistem RT-PCR dan reaksi amplifikasi dapat dipantau secara real-time," ujarnya.
Ia berharap RT Lamp mampu bersaing dengan keunggulannya, antara lain tidak memerlukan alat thermocycler, cepat, dan akurat. Ia mengungkapkan, produk inovasi BRIN ini dapat diaplikasikan di masyarakat dengan jangkauan lebih luas, sehingga dapat membantu program pemerintah dalam hal peningkatan kapasitas testing secara nasional.
"Selain itu hasil deteksi covid-19 dengan RT Lamp diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dokumen persyaratan perjalanan," paparnya.
Baca: Tak Hanya Bermanfaat di Dapur, Ekstrak Lengkuas Bisa Basmi Nyamuk DBD
RT Lamp BRIN juga sedang dikembangkan untuk dapat menggunakan sampel saliva. Metode ini diklaim memiliki hasil yang sangat menjanjikan. Saat ini, statusnya sedang diproses untuk pengajuan izin edar.
"Secara in silico, RT Lamp telah diuji spesifisitasnya terhadap varian-varian SARS-CoV-2, termasuk varian Delta dan Omicron, dengan hasil mampu mendeteksi varian-varian tersebut," tutur peneliti Biokimia/Farmasi tersebut.
Pada awal tahun ini, kasus covid-19 varian Omicron terdeteksi di berbagai negara. Meskipun gejala Omicron tidak seperti varian sebelumnya, namun penyebarannya terdeteksi lebih cepat. Cara mendeteksi sesorang terinfeksi covid-19 varian Omicron atau lainnya adalah dengan alat tes PCR dan dianalisis lanjut di laboratorium. Metode PCR ini paling akurat, namun hasil pengujian lebih lama dan biayanya relatif mahal.
Menurut Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) BRIN, Agus Haryono, dalam mengantisipasi penyebaran varian baru covid-19 adalah dengan melakukan screening dan pengujian, termasuk dengan metode RT Lamp.
"Screening dan pengujian menjadi kunci penting dalam pencegahan penyebaran covid-19, termasuk menghadapi varian Omicron," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News