Tim CReATE PENS dan Motor Axial Flux BLDC dan Controller 2-5KW
Tim CReATE PENS dan Motor Axial Flux BLDC dan Controller 2-5KW

Motor Axial Flux PENS Unjuk Gigi di Pameran INAPA 2025

Citra Larasati • 24 Mei 2025 16:49
Jakarta: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kembali menunjukkan taringnya dalam dunia riset teknologi motor listrik dengan menghadirkan inovasi Motor Axial Flux BLDC dan Controller 2-5KW.  Produk yang dipamerkan ini merupakan motor yang dikembangkan untuk menyiapkan supply chain traction motors di Indonesia.
 
Peneliti sekaligus Ketua Center for Research and Innovation on Advanced Transportation Electrification (CReATE), Prof. Dadet Pramadihanto berserta tim dosen lintas jurusan PENS, yang didampingi Wakil Direktur Bidang Kerja sama dan Teknologi PENS sekaligus Ketua Konsorsium PTV Jatim,  Prof. Amang Sudarsono mengungkapkan, PENS menampilkan berbagai produk riset di Pameran Indonesia International Auto Parts Accessories and Equip Exhibition (INAPA) 2025. 
 
Kedua produk tersebut yaitu Motor Axial Flux BLDC dan Controller 2-5KW/ 72 Volt, Motor Axial Flux BLDC dan Controller 20 KW/ 153 Volt, serta 2 kendaraan prototipe, Sepeda motor listrik sport dan All-Terrain Vehicle (ATV).

“Produk ini merupakan hasil riset dari 7 dosen  yang tergabung dalam CReATE, alumni dan mahasiswa prodi Sarjana Terapan Mekatronika, Teknik Komputer dan Sistem Pembangkitan Energi yang sebagian besar sedang mengerjakan tugas akhir,” ujar Dadet saat ditemui di sela-sela INAPA 2025, Jumat, 23 Mei 2025.
 
Dadet membeberkan keunggulan dan karakteristik Motor Axial Flux BLDC yang dikembangkan PENS memiliki keunikan utama dibandingkan motor listrik konvensional, yaitu pada desain dan karakteristik energi densitasnya yang jauh lebih tinggi daripada motor radial flux biasa. Dengan desain yang lebih ringkas dan bobot yang lebih ringan, motor ini sangat ideal untuk kendaraan listrik seperti sepeda motor listrik (EV), all terrain vehicle (ATV), hingga mobil listrik.
 
“Motor ini kami desain dari awal, mulai dari pembuatan prototipe hingga pengujian di kendaraan. Motor dengan kapasitas 2 hingga 5 kW cocok untuk sepeda motor dan ATV, sementara motor 20 kW dirancang untuk kendaraan yang lebih besar seperti mobil listrik," kata Dadet.
 
Motor Axial Flux BLDC dan Controller 2-5KW yang dipamerkan ini merupakan motor yang dikembangkan untuk menyiapkan supply chain traction motors di Indonesia. Teknologi motor ini dikembangkan dan diproduksi oleh anak bangsa dan diimplemetasikan pada kendaraan roda dua (sepeda motor), dengan berbagai spesifikasi.

Penelitian dan Pengembangan

Penelitian motor Axial Flux BLDC ini merupakan bagian dari program penelitian berdikari yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). penelitian ini merupakan salah satu inovasi berskema Berlian, pada Program Katalisator Kemitraan Berdikari dari Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
 
Tim riset yang terdiri dari tujuh dosen dan peneliti nasional telah melakukan berbagai tahap pengembangan, mulai dari desain, pembuatan prototipe, hingga optimalisasi performa motor.
 
“Prototipe terbaru sedang kami siapkan dan dalam 1-2 bulan ke depan akan kami pamerkan kembali. Kami juga sedang mengembangkan peralatan produksi yang belum tersedia di pasaran, sehingga kami harus membangun mesin-mesin khusus sendiri untuk mendukung produksi massal motor ini,” ujar Dadet.
 
Motor Axial Flux BLDC 20 kW yang dipamerkan juga diaplikasikan pada mobil listrik roda empat dengan sistem all wheel drive dan all wheel steering, di mana setiap roda dilengkapi motor 20 kW dan dapat bergerak secara sinkron saat berbelok. Ini merupakan inovasi yang menjanjikan untuk kendaraan listrik masa depan yang lebih efisien dan responsif.
 
Dari sisi pasar, Dadet mengungkapkan, meskipun banyak industri tertarik, tantangan terbesar adalah mencari investor yang berani berinvestasi untuk produksi massal. “Produksi motor ini memerlukan investasi besar, terutama untuk peralatan manufaktur yang belum tersedia di Indonesia. Kami berharap ada industri dan investor yang mau bermitra untuk memproduksi motor ini secara massal,” katanya.
 
Salah satu kendala utama adalah keterbatasan fasilitas manufaktur di Indonesia, terutama untuk komponen-komponen khusus seperti magnet yang sesuai spesifikasi motor axial flux. Saat ini, sebagian besar komponen masih harus diimpor, terutama dari China.
 
Dadet menambahkan, “Kami harus bersaing dengan produk impor yang sudah mapan, terutama dari China. Namun, dengan dukungan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang lebih fleksibel, kami optimis motor ini bisa bersaing secara harga dan kualitas," kata Dadet.
 
Inovasi motor Axial Flux BLDC dari PENS ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan efisien. Dengan dukungan riset yang kuat dan kolaborasi dengan industri serta investor, motor ini bisa menjadi solusi motor listrik masa depan yang tidak hanya canggih tapi juga kompetitif di pasar global.
 
Dadet dan timnya terus berupaya mengoptimalkan desain dan proses produksi agar motor ini bisa segera diproduksi massal dan digunakan secara luas di Indonesia.
 
PMO Program Berdikari, Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Yogi Herdani menyampaikan jika kegiatan ini merupakan implementasi Gerakan Kampus Berdampak.
 
“Sudah saatnya, kampus-kampus muncul dan menunjukkan potensinya melalui berbagai riset dan inovasi. Salah satunya PENS, yang hari ini mengikuti pameran EV dan charging, sebagai bentuk diseminasi hasil risetnya kepada masyarakat. Dan PENS sudah berada di jalurnya, dengan menjadi bagian dari komunitas EV atau pengusaha di bidang otomotif, memberi dampak nyata pada masyarakat,” terang Yogi.
 
Salah satu pengunjung dari Hungaria, Matthew Lee yang tertarik dengan Motor BLDC, mengapresiasi inovasi PENS ini. Menurut dia, Motor BLDC karya CReATE ini sudah selayaknya bisa bersaing di pasar.
 
Pengunjung lainnya, Johnny Wu, Deputy Manager Sales ADATA Taiwan pun menyampaikan hal yang sama. Bahkan, dalam waktu dekat ADATA akan menginisiasi kerja sama dengan PENS. Niat ini disambut baik oleh Amang Sudarsono, yang siap memfasilitasi pertemuan lanjutan guna mendiskusikan kerja sama yang dimaksud.
 
Center for Research and Innovation on Advanced Transportation Electrification (CReATE)  Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kembali pamerkan inovasinya di Pameran Indonesia International Auto Parts Accessories & Equip Exhibition (INAPA) 2025. Kali ini, CReATE PENS menampilkan beberapa produk unggulannya di bidang teknologi Electric Vehicle (EV).
 
Pameran ini merupakan acara yang digelar oleh GEM Indonesia, yang merupakan penyelenggara pameran perdagangan dan industri bertaraf internasional. Bertempat  di JIExpo Kemayoran Jakarta, pameran ini berlangsung selama tiga hari hingga 23 Mei 2025 mendatang dan diikuti oleh berbagai perusahaan, kampus dan pengembang otomotif di Kawasan Asia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan