Hannover Messe 2023. DOK Ditjen Vokasi
Hannover Messe 2023. DOK Ditjen Vokasi

Teknologi Kampas Rem Berbasis AI Menarik Perhatian Kanselir Jerman di Hannover Messe 2023

Renatha Swasty • 21 April 2023 10:27
Jakarta: Salah satu produk hasil kolaborasi antara pendidikan vokasi dan industri, yakni teknologi pendeteksi keretakan kampas rem dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI), mendapat sorotan dari rombongan Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, ketika berkeliling mengunjungi Hannover Messe 2023. Inovasi tersebut dikembangkan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
 
Alat pendeteksi keretakan kampas rem menggunakan AI tersebut merupakan hasil kolaborasi riset terapan antara dosen Sekolah Vokasi UGM, Agus Winarno, bersama mahasiswa dan industri PT Akebono Brake Astra Indonesia. Alat ini menjadi salah satu gebrakan bagi industri otomotif internasional lantaran selama ini pengujian keretakan kampas rem masih manual menggunakan indra pendengar manusia.
 
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, di sela-sela kunjungan tersebut menanyakan di mana alat diproduksi dan jenis perusahaan yang bisa memanfaatkannya. Pertanyaan tersebut langsung direspons Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto.
 
“Alat ini diproduksi di Indonesia untuk mendukung supply chain dalam industri yang bergerak di bidang otomotif,” beber Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 April 2023.

Ekosistem kemitraan yang sinergis antara dunia pendidikan, khususnya vokasi dan industri diharapkan mampu mendukung terwujudnya Indonesia 4.0 dalam hal teknologi baru, khususnya berbasis Internet of Things (IoT) dan AI. Selain itu, juga berkontribusi sebagai penggerak ekonomi dan pendongkrak daya saing industri.
 
“Satuan pendidikan vokasi tidak hanya menjadi penyuplai tenaga kerja, tetapi menjadi mitra dalam menciptakan teknologi,” ujar Ketua tim periset dari Sekolah Vokasi UGM, Agustinus Winarno.
 
Agus menjelaskan Indonesia memiliki kekuatan bersaing dengan negara lain karena kepemilikan sumber daya alam dan manusia yang melimpah. Namun, dia mengakui Indonesia masih perlu meningkatkan penggunaan teknologi untuk mendukung investasi dan industri di Indonesia.
 
“Potensi terbesar (Indonesia) adalah material, itu yang paling utama. Kedua, sumber daya manusia yang (jumlahnya) besar. Tetapi kendalanya adalah pada teknologi yang masih perlu dikejar untuk dapat bersaing,” tutur dia.
 
Agus menyebut Indonesia perlu belajar dari Jerman dalam mengelola dan memprioritaskan pendidikan vokasi sebagai bagian penting dalam mendukung investasi dan industri. Dia berharap melalui ajang internasional seperti Hannover Messe ini, Indonesia dapat lebih terbuka menjalin kerja sama dan investasi dari negara-negara lain yang potensial.
 
“Kolaborasi sudah terjadi antara pendidikan vokasi dan industri, tetapi belum seperti di Jerman. Di Jerman, vokasi sangat penting untuk mendukung pembangunan,” sebut Agus.
 
Agus mengatakan salah satu tantangan yang patut diperhatikan terkait kompetensi tenaga kerja. Pasalnya, di negara maju seperti Jerman pendidikan vokasi telah menghasilkan tenaga kerja terampil. Sementara itu, di Tanah Air, pendidikan vokasi masih dalam tahap menyediakan angkatan kerja.
 
“Kita harus hubungkan antara investasi, potensi, dan human development. Sedangkan metode pembelajaran harus mengarah ke sana, peta jalan yang jelas, investasinya apa, tren ke depan bagaimana, dan apa yang kita punya sehingga kita bisa agile. Dengan begitu pendidikan vokasi akan bisa menyiapkan dari lini yang paling dasar sampai lini yang paling tinggi, yaitu inovasi,” tutur dia.
 
Kemendikbudristek turut menjadi bagian dalam ajang pameran Hannover Messe Tahun 2023 di Jerman. Hannover Messe pertama kali diselenggarakan pada 1947 dan saat ini telah menjadi pameran teknologi industri tahunan terbesar di dunia. Pada 2023, Indonesia merupakan official partner country Hannover Messe dengan mengusung tema Making Indonesia 4.0.
 
Baca juga: Film Animasi Karya SMK RUS Kudus Unjuk Gigi di Hannover Messe

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan