Husaini dan rekan peneliti lainnya berhasil mengembangkan metode baru untuk mensintesis nanopartikel perak (AgNPs) ramah lingkungan menggunakan ekstrak dari ubi jalar Cilembu (Ipomoea batatas L var. Rancing). Penelitian ini bertujuan memanfaatkan AgNPs yang dihasilkan sebagai pengisi elektroaktif dan anti-infeksi dalam kerangka jaringan polimerik yang dicetak dalam bentuk 3D.
“Stimulasi listrik telah muncul sebagai salah satu metode stimulasi eksternal yang dapat digunakan untuk meningkatkan laju regenerasi jaringan dan mengatur spesialisasi sel,” ungkap Husaini dalam Jurnal Molecules-nya dikutip dari laman itb.ac.id, Selasa, 11 Juli 2023.
Tim peneliti mengembangkan biomaterial elektroaktif yang dirancang sebagai scaffold dalam rekayasa jaringan dengan kemampuan memberikan stimulasi listrik, elektrokimia, atau elektromekanik langsung ke sel, jaringan, atau organ untuk mendukung terapi stimulasi listrik. Dalam penelitian, peneliti menggunakan ekstrak Ubi Jalar Cilembu sebagai agen pereduksi dan penutup untuk membuat AgNPs.
Ubi jalar dipilih karena mengandung sejumlah besar agen pereduksi, seperti gula pereduksi, senyawa fenolik, vitamin C, dan beta-karoten. Proses pembuatan AgNPs melibatkan penggunaan ekstrak Ubi Jalar Cilembu yang telah dipekatkan dengan mengurangi kadar air melalui proses pemanggangan pada suhu tertentu.
“Hasil penelitian menunjukkan variasi konsentrasi AgNO3 dan proses pemanggangan Ubi Jalar Cilembu memengaruhi ukuran, distribusi, dan aktivitas antibakteri dari AgNPs yang dihasilkan,” tulis Husaini dalam jurnalnya.
Husaini Ardy dan tim yakin metode green synthesis yang mereka kembangkan bersama dengan penggunaan teknologi pencetakan 3D membuka jalan baru dalam pembuatan scaffold elektroaktif berbasis AgNPs dengan sifat anti-bakteri yang ditingkatkan tanpa menggunakan agen pereduksi beracun dan pelarut organik. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari aktivitas antibakteri dan sifat-sifat sitotoksik scaffold PCL/AgNPs menggunakan model sel manusia.
Penelitian ini berpotensi menjadi terobosan dalam pengembangan biomaterial yang dapat meningkatkan pemulihan jaringan dan mencegah infeksi pada berbagai aplikasi medis. Seperti rekayasa tulang, sensor biomedis, bahan prosthesis, penyembuhan luka, dan bahan dental.
Baca juga: Awasi Lansia, Dosen ITB Buat Aplikasi RFID |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id