Robithoh menjelaskan lansia atau manusia lanjut usia dikategorikan sebagai individu yang memiliki usia di atas 60 tahun. Orang-orang lansia pada umumnya cenderung mengalami berbagai gangguan fungsi fisik dan mental terutama pada usia 70 tahun ke atas.
Gangguan-gangguan yang sering dijumpai adalah kesulitan bergerak (imobilitas), kondisi tubuh tidak seimbang (instabilitas), penurunan fungsi berpikir, dan demensia atau penyakit pikun. Permasalahan tersebut membuat lansia harus memiliki perlakuan pendampingan khusus dari orang-orang terdekat.
Kondisi yang paling dikhawatirkan adalah lansia tiba-tiba terjatuh atau tersesat karena pikun. Oleh karena itu, lansia perlu di monitor keadaannya setiap saat karena kondisi malafungsi fisik dan mental bisa terjadi kapan saja.
Namun, terkadang orang-orang sekitar memiliki berbagai keterbatasan untuk menjaganya selama seharian penuh sehingga diperlukan perangkat khusus.
“Sistem penjagaan lansia biasanya penanganannya menggunakan deteksi jatuh pakai akselerator dan giroskop. Akan tetapi, kedua komponen ini kekurangannya adalah tidak nyaman dipakai dan perlu power supply yang lumayan besar,” ucap Robithoh dikutip dari laman itb.ac.id, Rabu, 5 Juli 2023.
Adapun komponen perangkat yang dikembangkan Robithoh terdiri atas tag (penerima sinyal), reader (pembaca dan pemroses), serta antenna (pemancar sinyal dari reader). Perangkat tersebut memiliki kemampuan mengirimkan sinyal ke tag kemudian mengirimkannya kembali ke reader untuk menangkap informasi yang diterima dari tag tersebut.
RFID sangat berguna karena bisa bekerja nirkabel (wireless). Penjaga lansia tidak perlu khawatir bila tidak berada di dekatnya setiap saat.
Cara kerja yang diterapkan Robithoh dengan memasang sebuah tag pada pakaian lansia. Tag tersebut akan mendapatkan informasi berupa posisi dan kondisi lansia dalam ruang.
Posisi yang berhasil dicatat memanfaatkan konversi kekuatan sinyal yang diterima kembali oleh server menjadi satuan jarak. Lalu kondisi tubuh yang ditinjau untuk mengetahui keadaan lansia apakah sedang berdiri, berjalan, jongkok, terlentang, atau terjatuh.
Ketika ada tanda terjatuh, penjaga lansia bisa dengan mudah menemukan di mana ia terjatuh melalui sistem monitoring yang dimiliki. Tag sensor yang digunakan dalam riset Robithoh merupakan jenis passive tags dengan keunggulan bisa dicuci.
Dengan kemampuan tersebut, tag jenis ini bisa dijahit langsung pada pakaian lansia sehingga nyaman untuk dipakai. Beberapa tag dipasang pada bagian-bagian tubuh lansia untuk mendeteksi kondisi mereka secara real-time dengan menggunakan machine-learning.
Robithoh menyebut keuntungan menggunakan RFID yakni mampu bertahan pada berbagai keadaan temperatur bahkan pada keadaan dengan berlumpur, basah, hingga berdarah. Keunggulan lainnya yaitu perangkat ini nyaman digunakan karena berbasis nirkabel sehingga mudah digunakan.
Baca juga: STEI ITB, Prodi Paling Diminati di SNBT 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id