Dewan Guru Besar BINUS University. Foto: Medcom/Citra Larasati
Dewan Guru Besar BINUS University. Foto: Medcom/Citra Larasati

Guru Besar BINUS University Soroti Humanitarian AI yang Berbasis Etika

Citra Larasati • 03 Juli 2025 18:17
Jakarta:  Dewan Guru Besar BINUS University menegaskan komitmennya dalam mendorong pemanfaatan teknologi yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan di tengah pesatnya arus transformasi digital. Melalui forum reflektif bertajuk Melintasi Batas Inovasi: Refleksi dan Arah Teknologi untuk Bangsa, para Guru Besar dari bidang Teknologi Informasi menyampaikan pandangan strategis lintas sektor demi mendukung kemajuan Indonesia menuju 2045.
 
Guru besar BINUS University, Prof. Dr. Ir. Derwin Suhartono, S.Kom., MTI menekankan, kemajuan teknologi seharusnya tidak hanya mengejar kecepatan, namun juga diarahkan oleh kebijaksanaan dan nilai-nilai luhur. “Akademisi memiliki peran penting bukan hanya untuk mendorong munculnya inovasi, tetapi juga untuk menjaga agar inovasi tetap bermakna dan berpihak pada kemanusiaan,” ujarnya di Jakarta.
 
Derwin menyoroti pentingnya Humanitarian AI yang berbasis etika dan keberpihakan sosial dalam proses pengambilan keputusan. 

Sementara itu, Guru Besar BINUS University, Prof. Dr. Ir. Widodo Budiharto, S.Si., M.Kom., IPM. mengajak dunia pendidikan untuk aktif membangun literasi AI sejak dini dan mendorong riset yang menyentuh kebutuhan nyata masyarakat. “Riset AI di Indonesia perlu diarahkan pada solusi nyata bagi masyarakat dan industri,” jelasnya.
 
Ia menambahkan bahwa literasi publik terhadap AI penting agar masyarakat tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga kritis terhadap penerapannya.  Sementara dalam konteks kedaulatan digital, Prof. Benfano Soewito, M.Sc., Ph.D. mengingatkan, data adalah aset strategis bangsa.
 
Ia menyoroti pentingnya infrastruktur digital nasional yang mandiri dan tangguh. “Dalam mewujudkan independensi sistem digital bangsa, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu teknologi dan keamanan data,” katanya.
 
Baca juga:  8 PTS Terbaik di Indonesia Menurut Pemeringkatan Dunia QS WUR 2026

 
Benfani juga menekankan perlunya peningkatan kemampuan SDM, pembaruan perangkat, dan regulasi sistematis untuk melindungi kedaulatan digital.  Sementara itu Prof. Abba Suganda Girsang, S.T., M.Cs., Ph.D. memaparkan, game technology bukan lagi sekadar hiburan, tetapi telah menjadi platform lintas sektor yang strategis dari militer hingga pendidikan.
 
“Game technology tidak berkembang secara terpisah, melainkan menyatu dengan perkembangan teknologi lain, seperti cloud computing, big data, dan edge computing,” tegasnya.
 
Ia juga menyoroti urgensi kolaborasi akademisi dan industri dalam membangun ekosistem talenta teknologi dan software yang adaptif, scalable, dan andal untuk layanan publik digital. Para Guru Besar sepakat bahwa tantangan terbesar saat ini bukan hanya mengadopsi teknologi, melainkan memastikan arah penggunaannya sesuai dengan konteks sosial, budaya, dan kebutuhan nasional.
 
Baca juga:  STUDIOFOLIO 2025, dari Pameran Karya Mahasiswa LaSalle College hingga Konferensi Kreatif Internasional

Kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah menjadi kunci dalam mensinergikan inovasi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
 
Perjalanan menuju 45 tahun BINUS adalah cermin dari dedikasi dan konsistensi untuk membangun Indonesia yang cerdas, inklusif, dan siap menghadapi masa depan. Dengan tetap berpijak pada nilai SPIRIT, BINUS University berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan dampak baik bagi bangsa.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan