"Untuk PRN periode 2020-2024 sendiri terbagi atas 49 produk riset," kata Bambang dalam konferensi daring, Kamis, 13 Agustus 2020.
Sebanyak 49 produk yang dikembangkan itu meliputi sektor pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa teknik, serta pertahanan keamanan. Produk di bidang sosial humaniora, pendidikan, dan sosial budaya juga turut dikembangkan dalam PRN.
Bambang menyebut berjalannya PRN didukung pendanaan dari anggaran kementerian atau lembaga, maupun melalui anggaran dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Baca: Vaksin Merah Putih Masuk Tahap Uji Coba pada Hewan
Anggaran dana juga didukung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan. Bambang menginstruksikan pada seluruh pimpinan lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (Litbangjirap) untuk tidak ragu melaksanakan PRN.
"Kemenristek/BRIN bersama kementerian/lembaga lainnya telah menginisiasi dan melakukan upaya focusing dalam mengkonsentrasikan sumber daya Litbangjirap agar kegiatan riset dapat mencapai produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat, dalam suatu rangkaian kegiatan PRN yang ditetapkan untuk tahun 2020-2024," bebernya.
Sejauh ini, sebanyak 305 proposal Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020 telah ditampung oleh Kemenristek. Total anggaran yang ada ialah sebesar Rp243 miliar.
Lembaga yang mengajukan proposal dan mendapatkan pendanaan ini antar lain dari lembaga penelitian non kementerian dengan 153 proposal, kemudian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 68 proposal, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) delapan proposal, lembaga penelitian 62 proposal, industri/BUMN lima proposal. Lalu, dari organisasi kemasyarakatan sembilan proposal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News