Pada Desember 2024, Yoon dituduh mencoba memberlakukan darurat militer untuk mempertahankan kekuasaannya, sebuah langkah yang oleh banyak pihak dianggap sebagai upaya kudeta terselubung, dan gagal dengan seluruh anggota parlemen memutuskan untuk menghentikan darurat militer.
Jika memang benar kasus ini adalah upaya kudeta, maka bisa diperkirakan kasus ini akan dicatat menjadi upaya kudeta terburuk dalam sejarah, dikarenakan rencana yang tidak matang dan konsekuensi besar untuk sang Mantan presiden.
Selain Yoon, berikut adalah beberapa contoh percobaan kudeta terburuk dalam sejarah selain kasus Yoon Suk-yeol di Korea Selatan.
1. Beer Hall Putsch (Jerman, 1923)
Pada 8 November 1923, Adolf Hitler dan Partai Nazi mencoba menggulingkan pemerintah Republik Weimar dengan mengambil alih kekuasaan di Munich.Kudeta ini direncanakan dengan buruk dan gagal karena kurangnya dukungan dari militer serta respons cepat pasukan pemerintah.
Hitler dan rekan-rekannya ditangkap setelah konfrontasi singkat dengan polisi. Dalam pengadilan berikutnya, Hitler menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan ideologi politiknya, yang menarik perhatian nasional.
Meski gagal, peristiwa ini menjadi batu loncatan bagi karier politik Hitler, yang kemudian meraih kekuasaan secara legal satu dekade kemudian.
2. Kudeta 30 September (Indonesia, 1965)
Dikenal sebagai G30S, gerakan ini melibatkan penculikan dan pembunuhan enam jenderal Angkatan Darat oleh kelompok yang diduga terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Kudeta ini gagal karena eksekusinya yang kacau dan perencanaan yang tidak matang.Salah satu target utama mereka, Jenderal Abdul Haris Nasution, berhasil selamat setelah melarikan diri, meski putrinya, Ade Irma Suryani, tewas dalam insiden tersebut.
Setelah para jenderal dibunuh, Angkatan Darat dengan cepat mengambil alih situasi, dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto.
Kudeta ini tidak hanya menghancurkan PKI, tetapi juga memicu pembantaian massal terhadap orang-orang yang dituduh komunis, dengan korban jiwa mencapai lebih dari satu juta orang. Peristiwa ini juga menandai akhir pemerintahan Soekarno dan naiknya Soeharto ke tampuk kekuasaan.
3. Gunpowder Plot (Inggris, 1605)
Pada 5 November 1605, sekelompok Katolik Inggris berencana meledakkan House of Lords untuk membunuh Raja James I dan menggulingkan pemerintahan Protestan.Rencana ini gagal ketika Guy Fawkes, yang bertugas menjaga bahan peledak, ditangkap setelah pihak berwenang menerima informasi rahasia.
Para konspirator lainnya tewas dalam pengepungan di Holbeche House atau dihukum mati setelah pengadilan.
Gagalnya plot ini tidak hanya memperburuk kondisi umat Katolik di Inggris, tetapi juga meningkatkan kecurigaan dan diskriminasi terhadap mereka. Peristiwa ini masih dikenang setiap 5 November sebagai Guy Fawkes Night.
4. August Coup (Uni Soviet, 1991)
Pada Agustus 1991, kelompok garis keras Soviet mencoba menggulingkan Presiden Mikhail Gorbachev untuk menghentikan reformasi yang dipimpinnya. Kudeta ini gagal karena kurangnya dukungan dari rakyat dan militer.Rakyat Soviet yang menginginkan perubahan secara terbuka menentang kudeta, sementara banyak unit militer menolak untuk mendukung para pelaku.
Selain itu, Boris Yeltsin, Presiden Federasi Rusia, memainkan peran penting dengan memimpin perlawanan rakyat di Moskow. Kekacauan internal dalam perencanaan kudeta semakin memperparah situasi, mempercepat disintegrasi Uni Soviet pada akhir tahun yang sama.
5. Operasi Valkyrie (Jerman, 1944)
Upaya membunuh Adolf Hitler melalui ledakan bom pada 20 Juli 1944 gagal total. Lokasi pertemuan di barak kayu dengan jendela terbuka mengurangi dampak ledakan. Bom juga ditempatkan di sisi meja tebal, yang melindungi Hitler.Setelah ledakan, para konspirator gagal mengamankan Berlin dan menangkap tokoh Nazi lainnya. Kegagalan ini berujung pada penangkapan dan eksekusi para pelaku, sementara rezim Nazi memperketat kontrolnya di Jerman.
Percobaan kudeta yang gagal sering kali meninggalkan jejak mendalam, tidak hanya bagi para pelaku tetapi juga bagi negara yang menjadi sasarannya.
Dari Beer Hall Putsch hingga Gunpowder Plot, kegagalan ini membuktikan bahwa ambisi besar tanpa perencanaan matang sering kali berujung pada kehancuran.
Lebih dari itu, mereka menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya dukungan rakyat, gerakan grassroots, dan perencanaan yang matang dalam melancarkan kudeta.
Baca Juga:
Pernyataan Lengkap Mantan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol Sebelum Ditahan: untuk Hindari Tumpah Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News