Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Risiko Besar, Industri Masih Gamang Ikut Riset Kesehatan

Ilham Pratama Putra • 15 Maret 2022 13:47
Jakarta: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan peran industri dalam dunia riset kesehatan di Tanah Air masih minim. Dia menilai masih terdapat kegamangan bagi industri membantu dunia riset kesehatan.
 
"Industri di sisi lain juga gamang masuk untuk hilirisasi dari riset kesehatan, jadi ini problem yang kita harus selesaikan," kata Handoko dalam konferensi pers daring, Selasa, 15 Maret 2022.
 
Handoko menyebut kolaborasi riset bidang kesehatan dengan industri sangat penting. Sebab, industri dapat membantu proses hilirisasi produk dari hasil riset kesehatan.

"Namun, saat ini banyak industri juga tidak ingin menanggung risiko," papar dia.
 
Sebab, tingkat keberhasilan riset sangat rendah. Handoko mengakui tingkat kegagalan yang tinggi membuat industri gamang ketika harus terlibat dalam riset.
 
"Di negara mana pun sama tingkat kegagalannya. Ya paling hanya 10 persen yang bisa menjadi produk kesehatan," tutur dia.
 
Handoko menyebut hal ini mesti diantisipasi. BRIN siap mendampingi industri agar mau ikut mengembangkan riset.
 
"Jadi, ini yang harus dilakukan. Dengan ada BRIN kita bisa memanfaatkan sumber daya yang ada. Karena bagi BRIN kalau gagal ya enggak apa-apa BRIN saja yang rugi, di sini kita siap memfasilitasi," tutur dia.
 
Baca: BRIN: Banyak Periset Tak Paham Cara Hasil Riset Kesehatan Jadi Produk
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan