"Saat melakukan ekskavasi untuk melihat jejak sungai, kami menemukan struktur batu satu lapis dan juga ditemukan seperti umpak batu bermotif padma," kata Kepala Kelompok Kerja Pemugaran Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jateng Eri Budiarto di Temanggung, Senin, 15 November 2021.
Ia menuturkan batu bermotif padma yang ditemukan di seberang sungai dari candi utama itu bisa untuk dudukan arca atau juga berfungsi sebagai umpak.
"Tetapi konteks di sekitarnya tidak ada. Jadi kami belum bisa mengindikasikan itu bagian dari apa," ujarnya.
Baca: Simonev School, Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi di Sekolah
Menurut dia, motif padma biasanya sering ditemukan di bangunan dengan latar belakang agama Buddha, tetapi Situs Liyangan ini merupakan kompleks Hindu.
"Bisa jadi karena memang kami tidak tahu perpaduan Hindu-Budha seperti apa. Seperti di Candi Sewu yang merupakan Candi Budha, tetapi di situ juga ditemukan yoni yang biasa ditemukan di candi Hindu," jelasnya.
Ia menyampaikan mungkin dulu sudah ada akulturasi antarmasyarakat berbeda agama. Ia mengatakan, sebetulnya toleransinya sudah bagus, tetapi karena konteksnya belum jelas, pihaknya belum bisa menerangkan temuan ini.
Ia menyampaikan studi teknis pelurusan sungai yang melibatkan ahli geologi dan juga ahli sumber daya air ini untuk mengecek aliran sungai yang berada di kawasan Situs Liyangan ini memang sungai asli, atau karena hujan yang cukup deras akhirnya membentuk aliran.
"Namanya memang pelurusan sungai tetapi bukan berarti kami akan meluruskan sungai," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News