Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menyebut tiap universitas mempunyai kebijakan sendiri dalam menerima mahasiswa baru. Termasuk, batas nilai yang diterima.
Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, menilai Indonesia perlu melengkapi lulusan dengan tes terstandar. Misalnya, menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
"Tes terstandarnya bisa menggunakan UTBK dari Indonesia atau SAT dari Amerika dan lain-lain, tergantung kebijakan setiap universitas (di luar negeri)," kata Nino kepada Medcom.id, Kamis, 26 September 2024.
Sehingga, bila ada perguruan tinggi luar negeri yang memerlukan hasil tes terstandar, dapat diperoleh dari tes yang diselenggarakan untuk keperluan seleksi di Indonesia. Nino mengungkapkan pihaknya tengah merancang tes terstandar itu.
Kemendikbudristek tengah merancang dan melengkapi tes seleksi yang akan diterapkan untuk murid kelas 12. Selain itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke kampus-kampus luar negeri.
"Saat ini kami terus melengkapi tes seleksi untuk murid kelas 12 dan melakukan sosialisasi termasuk melalui Atase Pendidikan di luar negeri," jelas dia.
Salah satu kampus yang tak bisa langsung menerima lulusan SMA asal Indonesia adalah University of Twente, Belanda. Dalam laman admisi kampus utwente.nl, disebutkan sejak 2020, Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional tidak ada lagi.
Sehingga, siswa yang lulus sejak tahun 2020 dengan ijazah pendidikan menengah dari Indonesia tidak dapat diterima secara langsung karena jenjangnya tidak setara dengan pendidikan pra-universitas Belanda (disebut 'VWO' dalam bahasa Belanda). Nino menyebut University of Twente belum tersosialisasi perihal Kurikulum Merdeka.
"Perlu komunikasi dan penjelasan ke masing-masing universitas," kata dia.
Ia meyakini ketika University of Twente atau kampus lainnya di luar negeri memahami Kurikulum Merdeka, akan menganggap lulusan Indonesia tak perlu penyetaraan. Nino yakin standar kurikulum Indonesia akan setara dengan sejumlah negara.
"Standar kurikulummya bakal setara. Tapi pencapaian tiap murid kan bervariasi. Karena itu tiap universitas punya kebijakan sendiri, batas nilai berapa yang diterima dan apakah perlu dilengkapi hasil tes terstandar," jelas Nino.
Baca juga: UN Dihapus Bikin Kampus di Belanda Tak Langsung Terima Lulusa SMA, Kemendikbudristek: Perlu Komunikasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id