Sebagai bagian dari qiyamul lail, salat Tarawih dianjurkan bagi laki-laki maupun perempuan setelah salat Isya hingga sebelum salat Witir.
Kata "Tarawih" berasal dari bahasa Arab, yaitu "tarwihah" yang berarti istirahat atau relaksasi. Nama ini disematkan karena salat ini memiliki rangkaian rakaat yang panjang. Salat Tarawih atau Qiyamu Ramadan merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan, di mana umat Islam berlomba-lomba mengerjakannya demi meraih keutamaan bulan Ramadan.
Salat Tarawih dapat dilakukan setelah salat Isya hingga sebelum fajar (sebelum datang waktu Subuh). Sebaiknya, salat ini dikerjakan secara berjemaah, baik di masjid, musala, maupun di rumah. Namun, shalat Tarawih juga dapat dilakukan secara individu.
Jumlah rakaat salat Tarawih
Terkait jumlah rakaat salat Tarawih, terdapat berbagai pendapat dan praktik yang berkembang. Namun, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa:Dia bertanya kepada ‘Aisyah radliyallahu ’anhu: “Bagaimana tata cara salat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Ramadan?” ’Aisyah menjawab: “Beliau salat (sunnah qiyamul lail) pada bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat.”
Baca juga: Dibaca Setelah Salat Tarawih, Ini Bacaan Doa Kamilin Arab, Latin dan Artinya |
Hadis tersebut memberikan pemahaman bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat Tarawih selama bulan Ramadan dengan jumlah maksimal 11 rakaat dalam satu malam. Beliau melaksanakannya dengan cara empat rakaat, kemudian empat rakaat lagi, dan diakhiri dengan tiga rakaat terakhir.
Namun, dalam praktiknya, umat Islam di berbagai belahan dunia menjalankan salat Tarawih dengan jumlah rakaat yang bervariasi, seperti 8, 12, atau 20 rakaat. Perbedaan jumlah rakaat ini dipengaruhi oleh tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah.
Syarat sah salat Tarawih
Dikutip dari wakafsalman.or.id, berikut beberapa syarat sah dalam menjalankan salat Tarawih:- Salat Tarawih harus dilakukan setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh, pada waktu malam. Salat ini bisa langsung dilakukan setelah salat Isya’ atau diakhirkan hingga akhir malam
- Salat Tarawih harus dilakukan dengan niat yang tulus dan sungguh-sungguh sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT
- Salat Tarawih harus dilakukan dengan memenuhi rukun dan syarat yang benar, seperti membaca Al-Fatihah dan surah Al-Qur'an di setiap rakaat, serta melakukan rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud
- Salat Tarawih boleh dilakukan secara berjemaah di masjid atau di rumah, tetapi juga boleh dilakukan secara individu
- Salat Tarawih harus dilakukan dengan memperhatikan tata cara dan aturan yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, seperti membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar serta menjaga kekhusyukan selama salat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News