Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid. DOK YouTube mojokdotco
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid. DOK YouTube mojokdotco

Pemeringkatan Universitas di Indonesia, Rektor UII: Berlomba ke Dasar Jurang

Ilham Pratama Putra • 10 Desember 2024 18:13
Jakarta: Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid mengungkapkan sejumlah universitas menggadaikan integritas akademik untuk mendapatkan ranking lebih tinggi. Hal itu membuat ranking perguruan tinggi diraih dengan cara tidak sehat dan malah menjerumuskan kampus itu sendiri.
 
"Sebenarnya perguruan tinggi Indonesia itu berlomba ke dasar jurang, karena perlombaannya tidak sehat," kata Fathlul kepada Medcom.id, Selasa, 10 Desember 2024.
 
Menurutnya, pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia harus diformulasi ulang apabila memang dirasa sangat perlu. "Pertama, itu bukan tujuan, tapi efek samping karena menyelesaikan pekerjaan rumahnya serta ikut itu pemeringkatan itu tanpa menggadaikan integritas akademik," ujar dia.

Fathul menilai pemeringkatan bisa dipakai untuk tolok ukur internal saja. Artinya, hanya untuk perbaikan perguruan tinggi.
 
"Kalau dalam bingkai itu perankingan masih bisa ditoleransi," ujar dia.
 
Baca juga: Fakta-Fakta Unik THE WUR 2025, Jadi Tren Pendidikan Tinggi Global

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyatakan dirinya tak setuju dengan adanya pemeringkatan kampus. Menurutnya, perankingan dari lembaga tertentu tidak perlu dijadikan patokan.  
 
"Saya kalau ada orang yang bikin ranking saya agak kurang setuju, udah nggak usah di-ranking lah. Oleh karena itu saya katakan (perguruan tinggi) kita enggak perlu ranking," kata Satryo dalam wawancara khusus dengan Medcom.id, Kamis 5 Desember 2024.
 
Terlebih, kata dia, perankingan itu dimanfaatkan sebagai penamaan atau branding dari kampus. Ia ingin mengubah hal tersebut.
 
"Nah ini kita mau ubah. Penamaan kampus tidak pakai ranking. Saya enggak setuju ranking, saya enggak percaya ranking," tegas dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan