Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, menjelaskan Festival Budaya Panji 2024 adalah salah satu upaya konkret menjaga eksistensi seni budaya Panji. “Tidak hanya untuk komunitas yang telah dikenal sebagai kantong budaya Panji, tetapi juga membuka peluang seluas-luasnya bagi seluruh wilayah kebudayaan di Nusantara. Festival ini mendorong beragam bentuk ekspresi seni Panji, baik tradisional maupun kontemporer,” ujar Irini dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 9 September 2024.
Festival yang mengusung tema Cerita Panji dalam Keragaman Budaya Nusantara ini akan menampilkan 10 karya seni yang telah diseleksi oleh tim juri. Mereka terdiri atas Henri Nurcahyo, Wasi Bantolo, dan Seno Joko Suyono.
Para peserta terdiri dari kelompok seni terkemuka dari berbagai daerah, termasuk Padepokan Mangun Dharmo (Malang), Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah (Indramayu), dan Sanggar Wayang Bundeng Gepuk (Wonosobo). Setiap kelompok mendapatkan bimbingan dari seniman lintas disiplin seperti Herry Dim (seni rupa), Epi Martison (etnomusikologi), dan Ismail Basbeth (sineas), yang turut memperkaya dialog kreatif untuk menghasilkan pertunjukan berkualitas tinggi.
Festival Budaya Panji 2024 juga akan menyelenggarakan pameran seni budaya Panji serta diskusi tematik setiap harinya. Pameran akan dibuka untuk umum.
Sementara itu, diskusi akan menghadirkan seniman penampil, seniman pendamping, serta pemerhati budaya Panji yang akan berbagi perspektif dan pengalaman mereka dalam menjaga dan mengembangkan budaya Panji.
Diplomasi Budaya Panji
Kisah Panji, yang mengisahkan cinta antara Panji Inu Kertapati dan Sekartaji, adalah salah satu warisan budaya asli Jawa Timur yang telah hidup selama berabad-abad. Sejak masa Majapahit, kisah Panji telah menyebar hingga ke berbagai wilayah di Nusantara dan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, dan Myanmar.Kisah Panji menjadi simbol diplomasi budaya yang memperkuat hubungan antarbangsa melalui seni dan budaya. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (1993-1998) Wardiman Djodjonegoro menegaskan Panji bukan hanya sebatas seni pertunjukan.
“Budaya Panji mencakup berbagai bentuk ekspresi, termasuk seni rupa, wayang, dan tradisi lisan. Matra budaya ini meluas dalam berbagai konteks ruang dan waktu,” jelas promotor pengakuan Budaya Panji sebagai Memory of the World oleh UNESCO pada 2017 itu.
Festival Budaya Panji 2024 menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia dalam melestarikan, mengaktualisasikan, dan mengkontekstualisasikan Budaya Panji sesuai dengan perkembangan zaman. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat warisan budaya bangsa, tetapi juga memetakan potensi kultural yang lebih luas, memperkaya khazanah seni dan budaya di Nusantara.
| Baca juga: Eksistensi Budaya Panji Mesti Terjaga |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id