Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Eduart Wolok. DOK alumniipbpedia.id
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Eduart Wolok. DOK alumniipbpedia.id

Banyak Beredar di Medsos, Panitia SNPMB Bantah Narasi 'Kebocoran Soal' UTBK-SNBT 2025

Ilham Pratama Putra • 25 April 2025 11:56
Jakarta: Soal Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 tersebar di berbagai grup percakapan WhatsApp, Telegram hingga media sosial. Ketua Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok membantah hal tersebut merupakaan bagian dari kebocoran soal.
 
Menurutnya, soal UTBK-SNBT 2025 tidak pernah bocor. Dia menilai soal yang tersebar adalah soal pada sesi ujian yang sudah selesai dan disebarkan peserta yang sudah mengikuti ujian.
 
"Adanya dugaan soal yang tersebar di berbagai media sosial dipastikan bukan merupakan bocoran soal UTBK, namun merupakan kecurangan oknum peserta yang merekam soal di sesi sebelumnya dengan menggunakan alat bantu elektronik yang tidak diperkenankan dibawa selama ujian," kata Eduart dalam konferensi pers secara daring, Jumat, 25 April 2025.

Panitia SNPMB sudah menyiapkan paket soal sejumlah sesi yang diselenggarakan. Total sesi UTBK-SNBT pada 23 April sampai 3 Mei 2025 sebanyak 23 sesi.
 
"Berbeda untuk setiap sesinya kecuali soal-soal yang dipergunakan untuk penyetaraan," ujar dia.
 
Baca juga: 2 Hari UTBK-SNBT 2025, Panitia SNPMB Temukan 14 Kasus Kecurangan

Eduart menegaskan Panitia SNPMB sangat menyesalkan dan mengutuk segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan UTBK 2025. Sebab, hal tersebut mencederai prinsip keadilan, integritas, dan kejujuran yang menjadi dasar seleksi nasional.
 
Temuan kasus kecurangan UTBK umumnya tindakan pengambilan soal dengan berbagai macam cara. Misal dengan memanfaatkan sarana teknologi, baik dengan perantara hardware dan/atau software memakai HP, recording desktop dan lainnya maupun cara konvensional serta melakukan remote desktop, dikerjakan oleh pihak lain di luar Lokasi ujian.
 
Panitia SNPMB juga menemukan modus baru alat bantu kecurangan berupa kamera yang dipasang pada behel gigi, kuku, ikat pinggang, dan kancing yang tidak terdeteksi menggunakan metal detector. Tindakan ini bertujuan memperoleh soal secara tidak sah.
 
"Yang jelas bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Kasus dugaan kecurangan yang teridentifikasi sedang dalam proses verifikasi dan investigasi lebih lanjut, bekerja sama dengan berbagai pihak," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan