Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Kompetensi dan Manajemen, Pramoda Dei Sudarmo. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Kompetensi dan Manajemen, Pramoda Dei Sudarmo. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Sistem Pengelolaan Pendidikan Tinggi di Indonesia Terbesar ke-4 di Dunia

Ilham Pratama Putra • 02 Oktober 2024 09:19
Bali: Mengelola pendidikan tinggi di Indonesia merupakan pekierjaan rumah yang sangat besar. Banyak celah yang mesti dikelola dengan rinci.
 
"Indonesia, memiliki sistem yang besar dalam mengelola pendidikan tinggi di dunia. Bahkan keempat terbesar di dunia," kata Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Kompetensi dan Manajemen, Pramoda Dei Sudarmo, dalam paparannya pada Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) di Sanur, Bali, Selasa, 1 Oktober 2024.
 
Indonesia memiliki 4.356 universitas hingga politeknik dengan lebih dari 9,8 juta mahasiswa. "Di sana ada 32 ribu lebih program studi dan 338 ribu profesor juga lektor. Jadi ini sendiri adalah tantangan besar dan ekosistem yang besar," ungkap dia.

Pramoda menuturkan ekosistem itu dimasukkan dalam tiga masalah besar untuk tiga level berbeda, yaitu mahasiswa, fakultas, dan institusi pendidikan. Tak ketinggalan soal sinergisitas dengan industri.
 
Pihaknya membangun kebijakan Kampus Merdeka untuk mengelola itu. Kampus Merdeka melakukan emansipasi terhadap sistem dan kebutuhan bagi universitas, lulusan, hingga industri.
 
Berbagai program dihadirkan untuk mendukung universitas berkembang. Sehingga, mampu mencetak lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
 
Program dalam Kampus Merdeka antara lain kampus mengajar yang membuka peluang mahasiswa dan dosen berkontribusi bagi pengembangan pendidikan jenjang dasar dan menengah di berbagai daerah. Kemudian, program pertukaran mahasiswa internasional atau Indonesia International Student Mobility Award (IISMA), agar mahasiswa mendapatkan pendidikan terbaik di kampus terbaik di dunia.
 
Lalu, dorongan peningkatan kompetensi mahasiswa di dunia kerja melalui Magang Studi Independet Bersertifikat (MSIB). Selanjutnya, dibangun platform KedaiReka untuk sinergitas universitas dan industri dalam menghasilkan produk inovasi.
 
"Ini membuat kami jauh berkembang. Sebelum kami mengambil langkah ini benar-benar banyak sekali kekurangan. Kami percaya bahwa solusinya saat ini berfungsi dengan baik," ujar dia.
 
Baca juga: Dunia Kerja Tidak Persis dengan Belajar di Kampus, Mahasiswa Mesti Manfaatkan Ini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan