Ilustrasi kuliah. Medcom
Ilustrasi kuliah. Medcom

Simak 4 Tips Kampus dan Santri Muhammadiyah Hadapi Era Digital

Renatha Swasty • 18 November 2022 14:33
Jakarta: Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (ALPTK PTMA) Harun Joko Prayitno mengungkapkan ada dua tantangan besar terkait teknologi di era digital. Pertama, keterjangkauan jaringan yang masih perlu diperbaiki, kedua kultur.
 
“Kita yang di pulau Jawa saja kadang-kadang lost sinyal masih ada, plus belum semua orang melek digital dan paham bagaimana memanfaatkan teknologi dengan baik yang benar,” kata Harun dalam webinar SEVIMA memperingati Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 18 November 2022.
 
Wakil Rektor Akademik Universitas Muhammadiyah Surakarta itu membagikan empat tips bagi perguruan tinggi, khususnya Muhammadiyah mengahadapi tantangan di era revolusi industri 4.0, yakni:

1. Sesuaikan kurikulum kampus

Pada masa era digital seperti saat ini, kurikulum harus didesain yang berprespektif teknologi. Mulai dari Rencana Pembelajaran Semester (RMB) hingga sistem monitoring.

Semua pelajaran juga perlu didorong memanfaatkan teknologi. Misalnya belajar organ dalam pada program studi kedokteran bisa dilakukan dengan memanfaatkan Virtual Reality dan pemodelan tiga dimensi.
 
“Para perguruan tinggi saya kira harus mendesain kurikulum, karena kurikulum jadi ujung tombak, kurikulum harus didesain berprespektif teknologi,” papar Harun.

2. Kuasai pembelajaran Abad 21

Harun mengatakan perlu menguasai keterampilan pembelajaran abad 21, yakni berbasis teknologi. Jadi, saat mahasiswa lulus, apa pun jurusannya tidak hanya menguasai jurusan tersebut. Tapi juga tetap menguasai teknologi.
 
“Yang kedua mengenai keterampilan pembelajaran abad 21 atau pembelajaran yang berbasiskan teknologi. Jurusan apa pun ketika lulus kuliah nantinya akan perlu teknologi,” kata Harun.

3. Jadikan teknologi aspek pembelajaran

Harun juga menyarankan setiap perguruan tinggi mengubah paradikma atau cara berpikir yang menggunakan perspektif teknologi dalam berbagai aspek pembelajaran. Sehingga, mahasiswa ketika lulus nantinya tidak hanya tahu yang harus dilakukan saat menghadapi suatu problematika, tapi juga teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mempercepat bahkan menuntaskan problematika tersebut.
 
“Mengubah paradikma, cara berpikir yang menggunakan perspektif teknologi dengan berbagai aspek pembelajaran. Teknologi bisa mendukung kita dalam memecahkan solusi problematika yang kita hadapi, bahkan problematika bangsa,” kata Harun.

4. Perbanyak belanja teknologi

Harun menegaskan perguruan tinggi harus mulai menaikkan belanja IT, jaringan, big data, serta sarana dan prasarana penunjang. Harapannya, akses jaringan IT lebih cepat dan mahasiswa serta kampus dapat segera mempelajari teknologi terkini.
 
Dia mengingatkan jangan sampai peralatan yang dimiliki laboratorium sebuah kampus masih berupa peralatan zaman dahulu yang sudah tidak lagi digunakan di dunia industri.
 
"Saya kira tidak cukup dengan tiga di atas, perguruan tinggi harus mulai menaikkan belanja IT, belanja jaringan, big datannya, sarana prasarana, supaka akses jaringan dan IT cepat," ucap dia.
 
Harun juga menilai pembelajaran daring tidak mungkin ditinggalkan karena masih relevan. Namun, yang perlu ditingkatkan ialah inovasi, baik dari sisi strategi pembelajaran, kombinasi, hingga sajian materi.
 
Sebab, bagi lulusan terutama fresh graduate, beradaptasi dengan teknologi menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan karena akan bermanfaat bagi karier ke depannya.
 
“Misal untuk lamar kerjaan, pengembangan karier dan inovasi, enterpreneur (pengusaha). Jadi, kampus dan santri Muhammadiyah perlu siap menghadapi era digital sejak dalam kampus, sehingga menguasai teknologi dan siap untuk menjelajah kehidupan,” tegas Harun.
 
Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 digelar pada Jumat, 18 November 2022. Muktamar mengangat tema Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta.
 
Teknologi menjadi salah satu komponen kemajuan yang terus didorong Muhammadiyah. Sebab, transformasi menghadapi era digital menjadi hal yang tak terelakkan.
 
Muktamar Muhammadiyah digelar bersamaan dengan Muktamar Fair dan Muhammadiyah Innovation Technology Expo. Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia hadir dan Universitas Muhammadiyah Surakarta membuka Stand sekaligus menjadi salah satu Tuan Rumah Muktamar.
 
"Ini kami lakukan karena kami yakin, perguruan tinggi harus mengikuti zaman dengan melakukan transformasi digital agar tidak tertinggal,” kata Harun.
 
Baca juga: PP Muhammadiyah Minta Nadiem Perkuat ASN Kemendikbudristek Alih-Alih Mengerdilkannya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan