Seluruh peserta kongres juga mengikuti diskusi panel yang diisi tiga pembicara, yaitu Dirjen Diktiristek yang diwakili Direktur Kelembagaan Lukman, Ketua Umum PII diwakili Ketua Bapel Profesi Insinyur Asep Kurnia Permadi, dan LAM Teknik Danu Ariono dengan dipandu moderator I Wayan Redana.
Agenda pada pertemuan tersebut yaitu sesi pagi digelar kongres dan sesi siang berisi laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya, pemilihan ketua, dan penyampaian susunan pengurus inti.
Program Profesi Insinyur (PPI) adalah program studi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Indonesia agar seseorang dapat memperoleh gelar profesi insinyur. Orang-orang yang dapat mengikuti PPI harus memiliki Pendidikan strata satu di bidang teknik atau terapan bidang teknik, lulusan perguruan tinggi dalam negeri atau luar negeri yang telah disetarakan.
Sarjana Sains dan Sarjana Pendidikan Teknik juga dapat mengikuti program ini dengan terlebih dahulu melakukan proses penyetaraan. ITB menawarkan 19 sub-program studi PPI dengan harapan menopang pembangunan infrastruktur dan industri Tanah Air. Selain itu, Forkom PPPI adalah wadah komunikasi antara penyelenggaraan PPI seluruh Indonesia.
“Saya berharap Forkom tahun ini pengurus semakin kompak, sesama penyelenggaraan PPI semakin bisa saling bekerja sama, saling berbagi pengalaman antar satu universitas dengan universitas lainnya,” kata Agus yang juga dosen di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB dikutip dari laman itb.ac.id, Selasa, 13 September 2022.
Agus Kariem mengikuti kegiatan Forkom PPPI sejak diangkat sebagai Kepala Sub Direktorat/Kepala Program Studi Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) pada 2020. Selain menjadi anggota, dia aktif sebagai salah satu perwakilan ITB di kepengurusan sebelumnya.
Agus Kariem berharap Forkom PPPI menjadi wadah komunikasi antar penyelenggara PPI Indonesia yang saling membantu dan mendukung demi terwujudnya insinyur andal, kompeten, dan profesional. Forkom PPPI mempunyai misi untuk mewujudkan komunikasi dua arah terhadap anggota-anggotanya, meningkatkan mutu PPI, menjaga kualitas lulusan dengan penerapan standar minimal, serta menjaga hubungan baik dengan setiap unsur dan insan keinsinyuran.
Saat ini, PPI sudah mulai berjalan tetapi standar minimalnya belum disiapkan. Dia berencana lebih menyempurnakan kepengurusan melalui pekerjaan internal maupun eksternal kepengurusan supaya kerja sama dapat terjalin dengan berbagai pihak sekaligus mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum PSPPI dan kesadaran masyarakat umum.
“Saya berharap Forkom PPPI tahun ini mendapatkan dukungan ITB agar kepengurusan kali ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” tutur dia.
Dia juga berharap lewat Forkom, insinyur lulusan PSPPI di Indonesia dapat melakukan praktik keinsinyuran secara kompeten, profesional dan legal. "Serta pemerintah Indonesia untuk segera membentuk Dewan Insinyur Indonesia sesuai dengan Amanah UU 11 Tahun 2014,” ujar dia.
Baca juga: Kemendikbudristek Ingin Pendidikan Insinyur Tak Sekadar Pemanfaatan dan Pengembangan Sains |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News