Salah satu kebijakan dalam Merdeka Belajar episode ini ialah menghapus tes baca, tulis, hitung (calistung) bagi siswa PAUD yang akan masuk SD. Direktur SD, Hasan Chabibie, mengatakan tes calistung bisa menimbulkan stres bagi anak.
"Kita menghilangkan tes calistung ini mengapa? Karena dia berpotensi menimbulkan stres yang berlebihan bagi anak," kata Hasan dalam Silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis, 6 April 2023.
Hasan mengatakan calistung juga telah dilarang melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Aturan serupa juga ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 1 Tahun 2021, tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.
Dia menyebut saat masa transisi siswa PAUD yang masuk SD lebih baik difokuskan mengenal lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya, dibangun kemampuan pembelajaran.
"Ini yang harus dipahami orang tua dan guru di lingkungan sekolah agar anak mendapatkan pelayanan pendidikan dasar yang tepat di kelas awal," tutur dia.
Hasan menegaskan satuan pendidikan di PAUD dan SD/MI/sederajat perlu menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak. Keenamnya, yaitu mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk kegiatan di lingkungan belajar, kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar seperti kepemilikan dasar literasi dan numerasi.
Selanjutnya pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri, dan pemaknaan terhadap belajar yang positif. Hasan menyebut kemampuan fondasi tersebut dibangun keberlanjutan dari PAUD hingga kelas 2 pada jenjang pendidikan dasar.
| Baca juga: Psikolog: Ketimbang Calistung Kematangan Sosial-Emosional Lebih Perlu |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
