"Setuju sih untuk tes calistung yang konvensional dihapuskan sebagai syarat masuk ke SD karena kompetensi anak usia dini untuk lanjut masuk ke SD sebetulnya lebih ke-kematangan sekolah, mencakup kemampuan pra-calistung, dan kematangan sosial emosional," kata Saskia kepada Medcom.id, Jumat, 31 Maret 2023.
Saskia mengatakan pembentukan kemandirian siswa juga tak kalah penting. Selanjutnya, pembelajaran calistung bisa berjalan nantinya di SD.
"Termasuk kemandirian yang juga enggak kalah penting dari kemampuan pra-calistung tadi," tutur dia.
Penasihat Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Netty Herawati, berharap ada pengawasan lebih saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Hal itu agar tak kecolongan tes calistung saat masuk SD.
"Saya berharap ada mekanisme penjaminan mutu di mana pengawas melakukan peninjauan pengecekan kontrol penerimaan murid baru," kata Netty kepada Medcom.id, Kamis, 30 Maret 2023.
Netty mengatakan sebetulnya pengawasan PPDB terbilang mudah. Sebab, PPDB baik di sekolah swasta maupun negeri diumumkan terbuka.
"Semua kan cukup terbuka pengumumannya, tinggal bagaimana kita ikut mengkontrol, pemilik dan pengawas sekolah juga turun di situ," tutur dia.
Baca juga: Tes Calistung Dihapus, Dosen UM Sebut Orang Tua Bisa Atur Ulang Pola Pendidikan untuk Anak |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News