“Gen Z termasuk milenial memiliki cara pandang yang akomodatif terhadap keragaman budaya, sebesar 71,4%,” terang Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag Suyitno saat memberikan sambutan pada Dialog Budaya Dalam Moderasi Beragama (MB) di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), dikutip dari laman Kemenag, Rabum 8 Mei 2024.
“Ini menjadi PR kita semua untuk terus merawat budaya, agar tetap menjadi identitas bangsa di tengah-tengah pertarungan budaya global. Praktik budaya perlu disemai, dirintis di semua kampus, tidak terkecuali kampus Perguruan Tinggi Negeri,” kata Suyitno.
Suyitno menilai ITB sangat inspiratif. Banyak hal yang bisa menjadikan lesson learned, meskipun di tengah-tengah kesibukannya yang pasti sangat padat, para mahasiswa ITB tetapi masih bisa berkreasi seni.
“Seperti kata orang bijak, logika melahirkan ilmu sains, etika melahirkan norma, estetika melahirkan keindahan. ITB bisa mengintegrasikan tiga hal itu, logika, norma, sekaligus etika,” ujar Suyitno.
“Agar estetik, sebuah bangsa butuh identitas budaya. Ini penting dan sesuai dengan salah satu indikator moderasi beragama, yaitu penerimaan terhadap budaya lokal,” sambungnya.
Tentang penguatan Moderasi Beragama, Suyitno mengatakan bahwa itu bukan lagi hanya program Kemenag. MB kini sudah menjadi program lintas Kementerian.Berdasarkan Perpres nomor 58 tahun 2023.
“Jadi, kami hadir di ITB ini, dalam rangka mendiseminasikan bersama-sama penguatan Moderasi Beragama, karena ini bukan seremonial, tetapi kebutuhan kita sebagai sebuah bangsa,” ujarnya.
Baca juga: Dara Kebanggaan UIN Bandung ini Sepanggung dengan Rhoma Irama di Panggung 'Moderasi Beragama'
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News