Penutupan program SIIP di Istana Negara, Jumat, 24 September 2021. Foto: Istimewa
Penutupan program SIIP di Istana Negara, Jumat, 24 September 2021. Foto: Istimewa

Melalui SIIP, Santri Membuktikan Mereka Melek Teknologi

Medcom • 25 September 2021 16:10
Jakarta: Kesan tradisional berupaya dienyahkan dalam sosok santri. Hal ini ditunjukkan dengan suksesnya penyelenggaraan program magang dan inkubasi bernama Santri Incubation Internship Program (SIIP). 
 
"Saya menyampaikan kepada para santri bahwa haram hukumnya para santri itu inferior. Santri harus bangga dengan kesantriannya dan menunjukkan pada masyarakat mampu menjadi profesional yang berintegritas," ucap Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma'ruf, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 25 September 2021. 
 
Program SIIP ditutup di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 24 September 2021. Program ini terselenggara berkat kerja sama Jejaring Alumni and Returnee Indonesia (JARI) Foundation dengan Staf Khusus Presiden dan Pemerintah Kabupaten Cirebon. Pemerintah Jerman juga mendukung penuh SIIP melalui Program Migrasi dan Diaspora GIZ (Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit).

SIIP dilakukan secara hybrid, yakni pertemuan tatap muka dan daring. Peserta SIIP terdiri atas 20 santri dan santriwati dari 12 sekolah menengah kejuruan (SMK) berbasis pesantren yang tersebar di delapan kota/kabupten di Jawa Barat.
 
SIIP diluncurkan pada 18 Agustus 2021 di Cirebon, Jawa Barat. Para peserta lantas diundang ke Jakarta untuk mengikuti program inkubasi magang yang berlangsung mulai 29 Agustus hingga 25 September 2021. 
 
Peserta ditugaskan di 10 perusahaan berbeda milik alumni Jerman. Mereka diberi tugas terkait kerja digital. 
 
Perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra dalam menyediakan tempat magang yaitu Athlimah, Feedloop, Gaya Bahasa Institut, Germany Indonesia Professionals, German Camp Center, German-alumni Entrepreneurs Network, KESAN, PanganGroup, LOGOS Indonesia, dan Mak Rah Pireng. 
Melalui SIIP, Santri Membuktikan Mereka Melek Teknologi
Dalam kegiatan berdurasi satu bulan ini, para santri mendapatkan empat aktivitas yang dipersiapkan untuk meningkatkan soft skill dan life skill mereka. Rinciannya adalah kegiatan magang, 12 kali pelatihan pengembangan diri, 3 kali kunjungan industri, dan kegiatan harian khas pesantren.  
 
Dalam kegiatan magang virtual tersebut, para santri dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh dari sekolah masing-masing ke dalam dunia kerja dengan dibimbing para mentor di area digital marketing, administrasi, hingga pembuatan konten. 
 
Pada malam hari dan akhir pekan, para santri mendapatkan pelatihan pengembangan diri dengan ragam topik. Seperti kepemimpinan, penyelesaian masalah, berbicara depan umum, pembuatan CV, persiapan menghadapi wawancara kerja, dan kewirausahaan. 
 
Kemudian, kunjungan industri dilakukan supaya para santri dapat berinteraksi dengan tenaga kerja profesional. Utamanya tentang strategi pencapaian visi dan misi perusahaan. 
 
Di sela-sela kegiatan, para santri juga berkesempatan menimba ilmu agama dan mengasah keterampilan seni hadrah di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, di Gandaria Selatan, Jakarta.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan