Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

LP Ma'arif NU: Nadiem Tak Paham Betul Sejarah Pendidikan Indonesia

Ilham Pratama Putra • 25 Juli 2020 18:28
Jakarta: Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Arifin Junaidi menyebut tak sedikit program Kemendikbud di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim yang menuai kontroversi. Hal ini, kata Arifin, karena Nadiem tak paham betul sejarah pendidikan di Indonesia.
 
"Waktu keluar dari istana (Istana Kepresidenan), sebelum jadi menteri, Dia juga bilang, Dia tahu masa depan, dan tidak tahu masa lalu, termasuk dalam bidang pendidikan, ini terbukti kan, masa lalu organisasi yang berjalan di kegiatan pendidikan Indonesia, Dia tidak tahu," kata Arifin dalam Diskusi Daring bertema "Menyoal Merdeka Belajar dan Organisasi Penggerak Kemdikbud", Sabtu, 25 Juli 2020.
 
Hal inilah yang menurut Arifin, membuat Nadiem juga tampak tak mempersoalkan jika NU dan Muhammadiyah mundur dari POP.  Bahkan Nadiem menyebut kinerja NU dan Muhammadiyah dalam POP bisa saja turun keluar dari kategori terbaik, yakni kategori Gajah.

Baca juga:  Jumpa Pers Nadiem Soal 'POP Kemendikbud' Bikin Wartawan Dongkol
 
"Dia menyatakan Kita tidak pernah tahu sekarang ini Gajah, besok jadi apa, yang sekarang ini Kijang bisa jadi Gajah. ini kan indikasinya sekarang NU dan Muhammadiyah dapet Gajah, tapi besok jadi Gajah kempes?  Sekarang yang lain-lain itu Kijang, tapi boleh jadi besok jadi Gajah, jadi dari situ sudah (diskredit lembaga)," ungkapnya.
 
Baca juga:  Menuai Polemik, Nadiem Putuskan Evaluasi Program Organisasi Penggerak
 
Akhirnya, pihaknya memutuskan mundur dari POP yang dinilai hanya akan menghamburkan uang negara. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang.
 
"Kami tidak ingin terlibat dari uang negara, kalau Kami ikut ya harus berjalan dengan baik," tuturnya.
 
Terkait anggaran ini, NU pun mengusulkan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan. Lembaga anti rasuah harus mengawasi aliran uang negara dalam POP.
 
"Apalagi di dalam ada organisasi tidak kredibel, bisa masalah urusan dengan KPK nanti, kalau berurusan dengan KPK, LP Ma'arif ada di dalamnya, ini bisa terbawa-bawa. Terus terang saja, yang Saya kahwatirkan nanti bisa terbawa, program ini sudah di-setting sejak awal, NU dan Muhammadiyah ini hanya dijadikan legitimiasi," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan