Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro mengatakan, pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai aktor triple helix sangat dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi dan masyarakat. Sedangkan kajian stratejik dan global yang merupakan sebuah kajian berbasis pendekatan multidisiplin ini diharapkan mampu mencetak SDM unggul yang mampu berinteraksi dengan kalangan di dunia industri.
"Pandemi covid-19 telah menuntut kita untuk menjalankan less contact economy dan berbagai program percepatan penanganan pandemi covid-19," kata Bambang, dalam keterangannya, Senin, 14 September 2020.
Ia menambahkan, hyperconnectivity antarmanusia kini terhambat social distancing, maka kegiatan ekonomi konvensional dapat diganti dengan pemanfaatan ICT. Demikian pula, kegiatan riset dan inovasi nasional tidak boleh terhenti.
"Untuk itu, dukungan triple helix juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem inovasi untuk mendorong ide inovatif yang siap dikomersialisasikan." terang Bambang.
Program Studi Doktor SKSG UI ini dibuka berdasarkan Surat Keputusan Rektor UI Nomor 616/SK/R/UI/2020 tentang Izin Pembukaan Program Studi Kajian Stratejik dan Global pada Program Doktor SKSG UI. Pendaftaran mahasiswa Program Doktor KSG telah dibuka untuk mahasiswa baru di semester gasal tahun akademik 2020/2021.
Baca juga: THE World University Ranking: UI Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia
Sekretaris Universitas Indonesia, Agustin Kusumayati dalam sambutannya mengatakan, pembukaan program doktoral ini ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli di Indonesia yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang kajian stratejik dan global. Kajian Global, setidaknya sejak paruh akhir abad ke-20, menunjukkan kemajuan pesat di berbagai universitas kelas dunia.
Bidang ini tampak rajin mengangkat serta mengkaji secara mendalam dan intensif masalah-masalah besar di dunia, terutama dalam bidang politik global, gender, agama, ekonomi, bisnis, kejahatan transnasional, lingkungan, diplomasi, dan kebudayaan global. Bahkan tak jarang terjadi titik singgung yang sulit dihindari.
"Maka permasalahan tersebutlah yang ditekuni dalam Kajian Stratejik dan Kajian Global." kata Agustin.
Direktur SKSG UI, Athor Subroto mengatakan, hadirnya program doktoral di SKSG UI merupakan bentuk komitmen dalam mengembangkan keilmuan dan riset pada bidang kajian stratejik dan global. Di berbagai negara, kajian stratejik terpusat pada isu peace and conflict studies, national security studies, leadership and governance.
Studi-studi tersebut mempunyai keterhubungan dengan politik internasional, geostrategi, diplomasi, ekonomi, dan kekuatan militer. "Bahkan, ruang lingkup studi ini juga mencakup studi tentang peran intelijen, peran kepolisian, tata kelola pemerintahan, dan kerja sama internasional dalam kerangka kepentingan keamanan dan ketahanan nasional," terangnya.
Program Doktor ini merupakan program lanjutan dari Program Studi Magister (S2) yang telah diselenggarakan oleh SKSG UI. Program Studi Magister SKSG UI terdiri atas: Program Studi Kajian Ketahanan Nasional, Kajian Wilayah Amerika, Kajian Gender, Kajian Wilayah Jepang, Kajian Ilmu Kepolisian, Kajian Pengembangan Perkotaan, Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Kajian Wilayah Eropa, dan Kajian Terorisme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News