"Yang online di sini tidak terlalu banyak. Baru sekitar kurang sepuluh orang," kata Teguh Wibowo selaku Ketua Panitia PPDB SMA Negeri 2 Semarang kepada Medcom.id, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 1 Juli 2019.
Meski begitu, kata Teguh, pada hari pertama pendaftaran PPDB, banyak orang tua murid yang sudah datang ke SMA Negeri 2 Semarang untuk mencabut berkas. Namun, Teguh belum mengetahui jumlah pasti berapa orang tua murid yang melakukan cabut berkas tersebut.
"Sejauh ini sudah banyak orang tua cabut berkas karena merasa anaknya tidak keterima kemudian pindah ke sekolah swasta. Kami belum bisa tentukan berapa karena sekarang masih ada juga yang cabut berkas," ujar Teguh menegaskan.
Selain itu, kata Teguh, SMA Negeri 2 Semarang juga menerima banyak aduan dari orang tua siswa yang kebingungan kenapa anaknya hilang dari daftar calon siswa. "Ada sejumlah orang tua yang bingung kenapa tadi malam ada daftarnya sekarang tidak ada. Kami tidak bisa apa-apa karena sistem yang bekerja," ungkap Teguh menegaskan.
Meski begitu, kata Teguh, bisa jadi nama calon siswa yang hilang itu tergeser oleh pendaftar lain yang punya nilai prestasi lebih tinggi atau secara zonasi lebih dekat dari sekolah. Hal ini tidak bisa terpantau oleh orang tua murid yang mendaftar secara online di luar sekolah. "Pendaftarannya melalui online, bisa dari mana-mana. Mungkin nomor dia sudah bergeser oleh prestasi yang lebih tinggi atau jalur sekolahnya lebih dekat," jelas Teguh.
Hal berbeda terjadi pada hari pertama PPDB SMA Negeri 5 Semarang. Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Semarang, Titi Priyatiningsih, menyatakan tidak ada orang tua siswa yang melakukan cabut berkas hari ini. "Ada beberapa yang konsultasi, karena pukul 08.00 WIB, dia masih masuk, setelah pukul 12.00 WIB sudah enggak masuk, minta pindah pilihan, saya jawab tidak perlu cabut berkas. kami arahkan cabut berkas, Jumat saja," ungkap Titi saat dihubungi terpisah.
Menurut Titi, cabut berkas bisa dilakukan apabila calon siswa memutuskan berpindah ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri. "Cabut berkas kalau pilihannya pindah ke SMK, karena SMK tidak zonasi. Supaya untuk mendapatkan token baru," jelas Titi.
Titi menyatakan sejauh ini pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 5 Semarang berjalan lancar. Dia menyatakan sedikit calon siswa yang mendaftar PPDB dengan mendatangi sekolah langsung. "Ada satu-dua, beberapa pendaftar kita layani terutama peserta didik yang tidak bisa akses internet atau bingung pilih sekolah apa," beber Titi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News