"Kegiatan ini (Hari Kebangkitan Teknologi Nasional) dilakukan di daerah, tujuannya untuk mengenalkan seluruh inovasi anak bangsa kepada rakyat Indonesia, sehingga inovasinya bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujar Nasir saat membuka kegiatan ilmiah Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2018, di Hotel Labersa, Pekanbaru, Kamis, 9 Agustus 2018.
Kata Nasir, terganjalnya perkembangan riset menjegal tumbuh suburnya inovasi di Indonesia. Apalagi, kata Nasir, selama ini Pemerintah Indonesia tidak pernah serius memperhatikan perkembangan riset di Tanah Air.
Padahal, riset merupakan ujung tombak bagi inovasi. Bila riset tidak diasah, maka negara akan sulit menjadi negara maju.
"Negara yang maju, negara pemenang. Itu bukan karena jumlah penduduk yang besar, bukan karena negara yang besar, tapi negara yang punya inovasi. Bila inovasinya makin tinggi, pasti risetnya juga makin tinggi," beber Nasir.
Baca: Sepeda Motor Listrik GESITS Siap Diproduksi November ini
Hakteknas merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Kemenristekdikti setiap tahun. Hakteknas ke-23 kali ini mengangkat tema "Inovasi untuk Kemandirian Pangan dan Energi" dengan sub tema "Sektor Pangan dan Energi di Era Revolusi Industri 4.0".
Pemilihan tema tersebut merupakan upaya Kemenristekdikti dalam mendorong terwujudnya visi Presiden Joko Widodo dalam memanifestasi kedaulatan pangan dan energi di Indonesia. Apalagi, pangan dan energi merupakan isu strategis dunia, dan telah ditetapkan menjadi salah satu sasaran prioritas pembangunan dan pengembangan ilmu pengetahun dan teknologi (iptek) serta inovasi Indonesia hingga 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News