Ilustrasi: MI/Aries Munandar
Ilustrasi: MI/Aries Munandar

DPR Sebut Frasa 'Tim Bayangan' yang Disebut Nadiem Rendahkan SDM Kemendikbudristek

Citra Larasati • 24 September 2022 16:06
Jakarta:  Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih menilai, frasa 'organisasi bayangan' atau tim bayangan yang digunakan Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam Forum PBB sangat berlebihan.  Bahkan terkesan merendahkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kemendikbudristek. 
 
"Frasa term 'shadow organization' dalam penjelasan Nadiem di forum tersebut sangat berlebihan dan merendahkan SDM yang ada di Kemendikbudristek," terang Fikri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 September 2022.
 
Fikri mengatakan, Nadiem perlu memberikan penjelasan resmi ke Komisi X terkait peran, fungsi, dan anggarannya dalam SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) Kemendikbudristek. "Perlu ada penjelasan resmi ke Komisi X, terkait peran, fungsi, dan anggarannya dalam SOTK Kemendikbudristek," terang Fikri.
 
Fikri juga meminta inspektorat jenderal Kemendikbudristek untuk mengaudit sejauh mana sistem kerja dan peran tim bayangan nadiem ini bekerja.  "Secara internal Kemendikbudristek,  Inspektorat perlu mengaudit sejauh mana sistem kerja dan peran tim shadow Nadiem, terutama dalam penggunaan dan pertanggung jawaban anggaran. Ini karena dlm statement Nadiem, ketua tim shadow ini setara dengan dirjen," ungkapnya.

Namun ia menegaskan, Komisi X selalu mendukung akselerasi transformasi teknologi (GovTech) di dunia pendidikan.  Hanya saja, perlu peta jalan yang jelas, karena kebijakan pendidikan menyangkut masa depan bangsa. 
 
"Perlu roadmap yang jelas, karena kebijakan pendidikan menyangkut masa depan bangsa, penggunaan teknologi adalah tools daya dukungnya. Bahkan komisi x sudah lama merekomendasi Kemendikbudristek untuk membuat peta jalan pendidikan, yang sampe saat ini tak kunjung diselesaikan," tegasnya.
 
Fikri meminta kepada Nadiem untuk segera membuka diri dan berdialog, berkomunikasi langsung dengan berbagai elemen pemangku kepentingan yang ada di dalam negeri.  Sehingga tidak ada kesan hanya berani dan percaya diri di forum luar negeri.
 
"Jika Nadiem merasa percaya diri dengan apa yang dipaparkan di forum internasional tersebut, maka mulailah membuka diri untuk berdialog dan komunikasi langsung dengan berbagai elemen pemangku kepentingan pendidikan yang ada di dalam negeri," tutup Fikri.
Baca juga:  Bercermin dari Kasus Ferdy Sambo, Keberadaan Tim Bayangan Rentan Penyalahgunaan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan