Ilustrasi seorang pelajar bermain game menggunakan tablet/AFP_GREG BAKER
Ilustrasi seorang pelajar bermain game menggunakan tablet/AFP_GREG BAKER

Guru Besar Unpad Sebut Remaja Berisiko Kecanduan Internet, Begini Dampaknya!

Renatha Swasty • 26 Januari 2023 20:43
Jakarta: Guru Besar Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad) Suryani mengatakan remaja sangat berisiko mengalami kecanduan internet. Hal ini karena kelompok remaja memiliki rasa ingin tahu tinggi dan kontrol diri masih minim.
 
Suryani mengungkapkan sekitar 45 persen remaja yang ia teliti di Kota Bandung menggunakan internet lebih dari enam jam sehari. Penggunaan internet yang lama tersebut untuk kesenangan, bukan kepentingan belajar.
 
“Ini masalah yang sangat serius,” kata Suryani pada acara HardTalk: Internet Addiction pada Remaja di Jawa Barat dikutip dari laman unpad.ac.id, Kamis, 26 Januari 2023.

Dia mengatakan kecanduan tersebut dapat memberikan sejumlah dampak negatif bagi remaja. Seperti menurunkan minat belajar, perubahan mental dan perilaku, ketidakseimbangan emosi, halusinasi, hingga gangguan jiwa berat.
 
Suryani menyebut selain penggunaan internet dalam jangka waktu terlalu lama, efek negatif internet ini juga dapat berasal dari paparan informasi yang tidak tepat. Dia menyayangkan di Indonesia, kecanduan internet belum dianggap sebagai masalah serius.
 
“Ini perilaku addiction sebenarnya. Dampaknya bisa lebih parah dari narkoba,” ujar guru besar Keperawatan Jiwa ini.

Pencegahan dan penanggulangan kecanduan internet

Penelitian Suryani telah berlangsung selama tiga tahun di sejumlah sekolah di Jawa Barat. Penelitian juga mengikutsertakan tim Fakultas Keperawatan dari berbagai bidang, seperti keperawatan anak, maternitas, dan medikal bedah.
 
Dalam penelitian tersebut, Suryani dan tim membuat model pencegahan dan penanggulangan kecanduan internet. Dia mengatakan upaya pencegahan dan penanggulangan internet bukan hanya dilakukan orang tua, sekolah, atau individu sendiri.
 
Upaya tersebut memerlukan peran bersama dari seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah.
 
“Jadi, yang pertama membuat orang menyadari dulu, karena memang dari hasil penelitian kita juga ternyata remaja itu sendiri tidak tahu bahwa sedemikian rupa dampak internet itu ke diri mereka,” ujar Suryani.
 
Suryani dan tim juga membuat policy brief yang akan disampaikan ke pemerintah, serta buku saku sebagai panduan bagi remaja. Lingkungan sekolah juga perlu ada edukasi kecanduan internet bagi siswa.
 
Dia mengungkapkan di sejumlah sekolah yang ia dan tim datangi belum ada yang memberikan edukasi bahaya kecanduan internet bagi siswa. Dia mengakui teknologi terutama internet sangat bermanfaat bagi kehidupan untuk belajar, namun tidak dalam posisi berimbang.
 
"Tapi kan kita juga harusnya dalam edukasi itu berimbang dan saat ini saya lihat seolah-olah enggak berimbang. Internet bagus, tapi bagaimana dengan dampak negatif itu tidak pernah disampaikan,” ujar dia.
 
Baca juga: Pemerhati Anak Sebut Konten Pornografi Picu Makin Mudanya Usia Pelaku Kekerasan Seksual

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan