Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco, Itje Chodidjah meminta masyarakat tak buru-buru marah ketika ada negara lain yang mengajukan warisan budaya yang sama dengan Indonesia. Karena pengajuan tersebut bukanlah bentuk klaim.
"Pengajuan itu, bukan bentuk klaim, kita enggak bisa klaim begitu, karena budaya ini hadirnya bisa di mana saja," ujar Itje, dalam diskusi dengan Forum Wartawan Pendidikan Kebudayaan (Fortadik), Sabtu 10 Desember 2022.
Kemudian, kata dia, pengajuan warisan budaya itu bisa saja dilakukan secara koorporatif atau diajukan secara bersama. "Jadi ada juga negara-negara yang kira-kira mempunyai warisan budaya benda maupun tak benda itu berdialog, mengajukan secara multinasional," terangnya.
Bahkan ia menerangkan ada satu warisan budaya diajukan 8 negara secara bersama-sama dan itu merupakan hal yang lumrah.
Itje menegaskan, pengajuan bersama bisa juga merupakan langkah diplomasi dan kerja sama negara-negara dalam menghidupkan budaya. Indonesia sendiri, kata dia, selalu terbuka dan melihat apakah ada negara yang memiliki warisan budaya yang sama dengan negara lain.
"Jadi kita juga terus melihat negara lain, saat ada yang mirip kita coba inisasi untuk mengajak mereka," pungkasnya.
| Baca juga: Kemendikbudristek Sebut Pengusulan Kebaya ke UNESCO Dilakukan Komunitas |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id