Frans Seda Award 2021. Foto: Dok. Atma Jaya
Frans Seda Award 2021. Foto: Dok. Atma Jaya

Sempat Tertunda karena Pandemi, Frans Seda Award Kembali Digelar di 2021

Citra Larasati • 05 Oktober 2021 12:09
Jakarta:  Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekerja sama dengan Yayasan Atma Jaya, dan Frans Seda Foundation kembali menganugerahan Frans Seda Award (FSA). Penghargaan ini ditujukan kepada insan muda perubahan masyarakat yang berdedikasi dan memiliki kepedulian dalam bidang pendidikan dan kesehatan di Tanah Air.
 
Penghargaan Frans Seda Award diselenggarakan setiap dua tahun sekali, semulanya direncanakan akan diselenggarakan pada tahun 2020. Situasi pandemi membuat pelaksanaannya dipindahkan ke tahun 2021, praktis seluruh proses seleksi, wawancara dan urusan administrasi kandidat sepenuhnya dilaksanakan secara daring.
 
Program kegiatan FSA tidak hanya mengenang, tetapi juga membagi dan menyebarluaskan
semangat hidup Frans Seda yang bernilai bagi bangsa. Tema FSA 2021 yang kelima ini adalah
“Sinergitas Pendidikan dan Kesehatan Saat dan Pasca Pandemi: Pendidikan dan Kesehatan bagi
Semua” dengan dua bidang penghargaan utama pendidikan dan kesehatan.

"Ini adalah salah satu cara bagi kita untuk terus menerus mengejewantahkan dan menghidupi nilai-nilai serta semangat para pendiri. Kegiatan ini juga adalah cara bagi kita untuk membangun budaya multikultural dan kepedulian sebagai bagian pokok keberadan Unika Atma Jaya dan juga tujuan dari Frans Seda Award ini," kata Rektor Unika Atma Jaya, Prasetyantoko, dikutip dari siaran pers, Selasa, 5 Oktober 2021.
 
Aspek pendidikan dan kesehatan adalah dua hal yang sangat krusial, terutama ketika masa pandemi ini. Frans Seda Award 2021 adalah saluran apresiasi terhadap aksi kemanusiaan yang
diperjuangkan generasi muda Indonesia, serta wujud nyata dari nilai kepedulian kepada sesama.
 
Untuk kategori bidang pendidikan dimenangkan oleh Ai Nurhidayat dari Pangandaran, Jawa Barat, sebagai pendiri Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bakti Karya Parigi.  Sementara kategori bidang kesehatan dimenangkan oleh Dewi Wulan dari Jawa Barat sebagai pendiri Yayasan Terus Berjuang (Terjang).
 
Untuk pertama kalinya sejak awal diselenggarakan tahun 2011, Frans Seda Award memberikan
penghargaan kepada tiga pemenang. Frans Seda Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang
didirikan di Belanda, memilih Faiz Fakhruddin sebagai juara favorit Frans Seda Award 2021 dari
kategori pendidikan.
 
Faiz Fakhruddin adalah pendiri Sekolah Gajah Wong yang ada di kawasan Ledhok Timoho, Yogyakarta.
 
Baca juga:  Tantangan yang Dihadapi Bidang Psikologi di Indonesia
 
Ketua Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi dalam sambutannya berharap agar generasi muda
dapat mengikuti semangat berkarya dari Frans Seda, “Semoga Frans Seda Award mampu memicu semangat berkarya dan berkreasi generasi muda, serta mendapatkan inspirasi dari semangat Frans Seda yang sejak masa belia mengerahkan upaya melakukan berbagai langkah
nyata untuk mengabdi pada Tuhan dan Tanah Air," terangnya.
 
Ketua Panitia Frans Seda Award periode 2020-2021, Angela Oktavia Suryani mengatakan, penghargaan ini diberikan kepada insan-insan muda Indonesia yang inspiratif. Pada usia yang masih muda mereka mampu mengupayakan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat baik secara ekonomi, pendidikan, sosial dan kesehatan.
 
"Ini merupakan upaya nyata komunitas Atma Jaya menjadi bagian dari bangsa Indonesia dengan menghidupi semangat Untuk Tuhan dan Tanah Air," tutup Angela.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan