Wakil Rektor II Universitas Jember, Sri Hernawati mengatakan, beberapa hal krusial yang dibahas antara lain meliputi sistem pengukuran kinerja, tata kelola renumerasi, regulasi, serta membahas dinamika terbaru di bidang renumerasi di PTN BLU. Ketua Panitia acara itu menyebut, ada 164 peserta yang hadir dari 45 PTN BLU.
"Bagi Universitas Jember, kegiatan kali ini sangat bermanfaat karena dapat memantapkan persiapan pelaksanaan renumerasi yang rencananya akan diberlakukan mulai tahun depan," jelas Sri mengutip siaran pers Unej, Selasa, 19 Oktober 2021.
Baca: Kemendikbudristek Dukung Benteng Wolio di Baubau Jadi Warisan Dunia
Selain membahas berbagai hal krusial yang sudah diagendakan, pertemuan juga menjadi wahana saling berbagi pengalaman penerapan renumerasi di masing-masing PTN BLU. Sekaligus, ajang diskusi dengan para narasumber dari perwakilan Kementerian Keuangan dan Kemendikbudristek yang baru.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Unej Iwan Taruna menyatakan permasalahan yang dihadapi di setiap PTN BLU bisa berbeda-beda sesuai kekhasan masing-masing PTN. Oleh karena itu, kata dia, perlu penyamaan persepsi dan konsultasi bersama regulator agar pelaksanaan sistem renumerasi berjalan baik.
"Selalu ada dinamika dalam pelaksanaan sistem renumerasi, oleh karena itu pertemuan seperti ini menjadi sarana saling belajar dari sesama PTN BLU, apalagi bagi kami di Universitas Jember yang baru tahun 2020 resmi menjadi BLU," ujarnya.
Ketua Tim Renumerasi Universitas Negeri Semarang Amir Mahmud menilai PTN perlu melakukan penguatan tata kelola renumerasi. Salah satunya, bagaimana mengukur kinerja pegawai, apalagi di PTN BLU memiliki banyak jenis bidang jabatan yang punya karakteristik bidang pekerjaan masing-masing.
Baca: Siap-siap, Kemendikbudristek Siapkan Tontonan Daring Menarik di PKN 2021
"PTN BLU harus memiliki standar pengukuran kinerja, baik untuk dosen maupun tenaga kependidikan. Mereka punya bidang pekerjaan yang variatif, hasilnya juga variatif maka perlu diskusi lanjut mengenai bagaimana standar penentuan renumerasinya," ungkap Amir.
Kemudian, Kepala Subdirektorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Kemenkeu, Anna Mariana mengingatkan agar semua BLU wajib meningkatkan pelayanan sesuai bidang kerja masing-masing dengan berpedoman pada HI-SPPED. Termasuk, PTN BLU.
"Semua BLU, termasuk PTN BLU diharapkan menerapkan prinsip HI-SPPED dalam melaksanakan tata kelola BLU yakni tata kelola yang Holistik, memiliki Integritas, selalu Sinergis, Profesional sambil bertindak Prudence atau berhati-hati dengan mengutamakan Excellent Service atau layanan prima," tutur Anna.
Selain membahas berbagai hal krusial di bidang pelaksanaan BLU, para perwakilan PTN BLU dari seluruh Indonesia juga mendapatkan pemaparan mengenai monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan BLU di lembaga masing-masing baik dari Kementerian Keuangan, Kemendikbudristek maupun dari Kemenag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News