Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, menjelaskan belum ada tolok ukur pasti mengenai jangka waktu pengerjaan rekonstruksi situs tersebut. Namun, ia memastikan pekerjaannya akan selesai.
"Sampai selesainya lah. Tunggu hasil kajian dulu lah seluruhnya nanti," kata Restu di Situs Cagar Budaya Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, Senin, 15 Desember 2025.
Direktur Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan, Esti Nurjadin, memaparkan rekonstruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang merupakan pekerjaan berat. Bahkan, ia menyebut bisa saja membutuhkan waktu puluhan tanun.
"Kita tahu ini bukan pekerjaan yang bisa selesai dalam 1 atau 2 tahun. Ini mungkin bisa butuh 25 tahun baru bisa selesai rekonstruksi," ujar dia.
Karena itu, pihaknya merancang skema kolaboratif untuk rekonstruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang, salah satunya Public Private Partnership yakni dengan swasta. Ia menjelaskan skema tersebut memungkinkan adanya bantuan dana dari pihak luar kementerian, yang artinya tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan APBN saja. Kita mencoba dibantu oleh swasta supaya ada sektor swasta yang bisa mengurangi anggaran-anggaran dari APBN untuk rekonstruksi ini," kata Esti.
Ia menjelaskan skema ini sekaligus pemecah kebuntuan sejak 2013. Rencana rekonstruksi situs Gunung Padang tertunda sejak saat itu karena masalah pos pembiayaan.
"Nah saya rasa ini mulai ada momentum lagi di mana pemerintah itu care. Care bahwa ini adalah situs yang menandakan peradaban yang sudah sangat tua di Indonesia," ujar dia.
Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 023/M/2014. Arkeolog Junus Satrio Atmodjo menuturkan situs Gunung Padang merupakan tinggalan budaya megalitik berupa punden berundak yang tersusun dari batuan kekar kolom berbentuk balok dengan lima teras berundak.Terdapat nilai-nilai penting Gunung Padang sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional dapat menjadi suatu stimulan dalam upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya. Sehingga, Gunung Padang dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bukti kejayaan peradaban nusantara di masa lampau.
Gunung Padang juga merupakan situs arkeologis dan geologis yang unik. Tetapi, rentan terhadap bencana alam, sehingga perlu perhatian khusus dalam pelestariannya
Semua lapisan batuan kolom di bagian atas bukit Gunung Padang disusun oleh manusia dan tidak ada yang alamiah. Lebih lanjut diperlukan penelitian berkelanjutan untuk mengungkapkan lebih banyak tentang situs ini dan mengembangkan potensi pariwisata yang dapat mendukung ekonomi lokal dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
Situs ini juga dinilai memiliki makna spiritual dan historis. Dalam kontes tersebut kemungkinan Gunung Padang bukan hanya struktur alami tetapi juga dibentuk oleh manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News