WVI menyalurkan 24.000 liter air bersih. DOK WVI
WVI menyalurkan 24.000 liter air bersih. DOK WVI

WVI Bantu Pemulihan Pascabenca Banjir dan Longsor di Tapanuli, Jangkau 5.000 Orang

Renatha Swasty • 23 Desember 2025 15:34
Jakarta: Tim respons bencana Wahana Visi Indonesia (WVI) turut membantu pemulihan pasca bencana banjir bandang dan logsor di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. WVI telah menjangkau
sekitar 5.000 penerima manfaat melalui berbagai upaya. 
 
Berbagai bantuan yang telah diberikan yakni penyaluran 24.000 liter air bersih dan pemasangan 130 meter pipa untuk memenuhi kebutuhan dasar hingga pembukaan dapur PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak)/Balita yang telah mendistribusikan 2.208 paket makanan bergizi. Melihat dampak di lapangan, WVI memperpanjang durasi tanggap bencana hingga Juni 2026 dan juga akan bergerak ke Aceh.
 
“Setelah hampir tiga minggu respons tanggap bencana kami lakukan, kami menyaksikan langsung bagaimana bencana ini melumpuhkan kehidupan anak dan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah," kata Technical Sectors Director WVI, Yacobus Runtuwene, melalui keterangan tertulis, Selasa, 23 Desember 2025. 

Yacobus mengatakan WVI sebagai organisasi kemanusiaan yang berkomitmen pada anak-anak akan mendampingi Tapanuli Tengah hingga Juni 2026. Saat ini, mayoritas masyarakat masih berada di tempat pengungsian yang jauh dari kata layak. 
 
"Akses transportasi dan logistik juga masih cukup menantang yang mempersulit masyarakat untuk kembali menjalani aktivitas seperti semula, juga bantuan yang ditujukan untuk mereka,” kata dia. 
 
Komitmen WVI kepada anak-anak juga ditunjukkan dengan mengaktifkan Ruang Ramah Anak. Hal ini dengan memberikan dukungan psikososial kepada 1.404 anak di masa tanggap bencana serta membagikan paket non-pangan. 
 
WVI Bantu Pemulihan Pascabenca Banjir dan Longsor di Tapanuli, Jangkau 5.000 Orang
WVI membuka Ruang Ramah Anak. DOK WVI 
 
WVI membantu anak-anak pulih dari trauma melalui aktivitas bermain, belajar, dan pendampingan agar semangat mereka tetap terjaga pasca bencana. Salah satu anak penyitas, Nia, mengungkap rumahnya terkena banjir dan longsor sehingga tidak bisa ditempati lagi. 
 
Selama dua hari, dia dan keluarganya menginap di gereja terdekat. Kemudian, Nia pindah ke
pengungsian. Namun, dia bersyukur karena bisa bertemu banyak teman. 
 
"Bersyukur berada di sini karena banyak teman, banyak bantuan, stok makanan cukup, bersih tempatnya, dan bisa ikut kegiatan dari kakak-kakak WVI. Harapanku semoga semuanya
baik-baik saja dan Nia bisa kembali ke rumah,” harap Nia. 
 
WVI juga memberikan program kesehatan untuk mengurangi risiko kurang gizi kepada 687 balita. Selain itu, WVI juga turut mendampingi para ibu untuk dapat terus memberi Air Susu Ibu (ASI) melalui konseling PMBA dan pendampingan. 
 
Dalam kesempatan itu, ada seorang bayi lahir dengan kesulitan menyusu di salah satu posko pengungsian. Staf spesialis kesehatan WVI yang sedang berada di lokasi dengan alat bantu yang tepat, mengarahkan ibu dan ayah memerah ASI dan kemudian memberi ASIP (Air Susu Ibu Perah) dengan menggunakan sendok kepada bayi yang baru lahir. 
 
“Saya tidak pernah terpikir sebelumnya kalau bisa perah dan kasih ASI pakai sendok. Berarti bayi saya tidak perlu susu (formula),” ujar sang ibu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan