"Itu bukan sekedar nilai, tapi diikuti turunnya ambang batas kecerdasan kolektif peradaban masyarakat kita," ujar Rizal dalam Ngkaji Pendidikan Haruskah dengan Kurikulum untuk Mengubah Pendidikan? Dikutip Rabu 23 Februari 2022.
Dia khawatir capaian itu akan menjadi cerminan bangsa Indonesia ke depan. Sebab, anak yang saat ini berada di bangku sekolah dengan skor literasi dan numerasi rendah akan menjadi pemimpin negara.
"Ketika anak kita menduduki jabatan di negara ini, itu kemungkinnan kebijakan yang dilahirkan tidak memberikan value yang tinggi, karena masih minimnya kemampuan kita dalam merumuskan kebijakan, karena yang namanya kebijakan tentu membutuhkan banyak aspek," ujar dia.
Rizal menyebut anak-anak yang memiliki literasi dan numerasi rendah akan sangat lemah merumuskan kebijakan. Sebab, literasi dan numerasi rendah berbanding lurus dengan kemampuan berpikir.
"Sementara untuk menghadirkan kebijakan butuh kemampuan daya kritis dan nalar untuk mengintisari dan sintesakan semua macam fakta, aspirasi, dan sebagainya," tutur dia.
Baca: Skor PISA 2023 Diprediksi Turun, Kemendikbudristek: Tak Ada Perbaikan yang Instan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id