Dalam kesempatan tersebut, Zainut mengisahkan salah satu resep ketenangan batin yang diperolehnya. “Selama hidup saya selalu berusaha memuliakan kyai, para ulama, maka saya sangat berharap para santri dapat memuliakan para kyai untuk bekal kesuksesan masa depan. Khidmah dengan kyai akan memberikan banyak keberkahan bagi hidup kita,” kata Zainut, Rabu, 2 Maret 2022.
Ia juga memberi kesempatan dialog dengan siswa MA Al Ikhlas. Ada dua siswa yang mengajukan pertanyaan dengan bahasa Inggris fasih kepada Wamenag.
Yusrina, siswa kelas XII bertanya apakah prestasi di madrasah dapat dijadikan pijakan melanjutkan kuliah di luar negeri. Sementara Pasca, juga siswa kelas XII, meminta Wamenag berkenan membagi kisahnya saat belajar di pesantren dulu.
“Sampai sekarang saya tetap seperti dulu, seorang santri, maa ziltu tholiban. Sebab santri mempunyai keutamaan luar biasa,” tandas Wamenag.
Baca juga: Unpad Beri Beasiswa Pendidikan 50 Anak Dosen dan Tendik yang Wafat
Sebelumnya, Kakanwil Masmin Afif berharap kehadiran Wamenag Zainut dapat menumbuhkan semangat belajar dan motivasi kepada siswa-siswa MTs dan MA Al Ikhlas. “Pesantren siap mencetak generasi muda yang berakhlak mulia. Kami juga berharap agar para siswa terus belajar lahir-batin, bermanfaat bagi bangsa dan negara,” pesannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News