Kampus ITB. Foto: Dok. ITB
Kampus ITB. Foto: Dok. ITB

Dosen SBM ITB Mogok Ngajar, Proses SNMPTN Dijamin Tak Terganggu

Citra Larasati • 10 Maret 2022 20:48
Jakarta:  Institut Teknologi Bandung (ITB) meminta kepada siswa-siswi yang telah memilih ITB termasuk Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM ITB) dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 untuk tidak khawatir dengan adanya mogok mengajar dosen beberapa hari belakangan ini. 
 
"Terkhusus kepada para siswa-siswi yang sudah memilih ITB, termasuk yang memilih SBM ITB pada SNMPTN 2022, tetap diproses sebagaimana mestinya, sesuai dengan jadwal LTMPT," kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 Maret 2022.
 
Pernyataan ini disampaikan Naomi, menjawab adanya informasi mengenai SBM ITB yang tidak menerima mahasiswa baru, serta berita “mogok” dosen SBM.  Naomi menegaskan, bahwa informasi atau berita tentang “SBM ITB tidak menerima mahasiswa baru untuk sementara” adalah tidak tepat.

"Keputusan penerimaan mahasiswa baru adalah kewenangan Rektorat ITB," tegas Naomi.
 
Penerimaan mahasiswa baru ITB untuk seluruh program pendidikan, baik Sarjana (baik itu melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, SM-ITB, dan Internasional Undergraduate Program), Pascasarjana, serta Program Profesi, tetap berlangsung secara normal sesuai rencana.  Sesuai dengan informasi resmi yang tercantum di laman https://admission.itb.ac.id.
 
Saat ini, kata Naomi, ITB tetap melakukan seluruh upaya terbaik untuk menjalankan seluruh program akademik agar tidak merugikan mahasiswa. Proses Pendidikan dan Operasional SBM tetap berjalan seperti biasa.
 
"ITB senantiasa menjamin dan selalu bertanggung jawab untuk menjaga kualitas pelayanan tridarma kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya pendidikan kepada seluruh mahasiswa ITB termasuk mahasiswa SBM," tegasnya.
 
Begiru juga dengan seluruh aktivitas akademik di SBM ITB dimonitor secara ketat oleh pimpinan ITB. Apabila ditemukan pelanggaran berupa penurunan pelayanan akademik oleh dosen, maka ITB akan mengambil tindakan tegas dan Kantor Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) ITB mengambil alih pelayanan akademik.
 
"ITB telah menyediakan hotline pengaduan di WhatsApp (WA) Akademik ITB No: 08112101920," terangnya.
 
Naomi mengatakana, Majelis Wali Amanat (MWA) ITB selalu mendukung pihak Rektorat dalam menuntaskan permasalahan terkait SBM ITB. MWA telah menyampaikan kepada Rektor untuk bersama-sama dengan Dekanat SBM ITB memperbaiki, meningkatkan, memperkuat manajemen SBM ITB.
 
"MWA ITB menegaskan kembali dukungannya kepada rektorat dalam berbagai upaya untuk menjamin dan melaksanakan operasional kegiatan sebagaimana mestinya," tandasnya.
 
Baca juga: Konflik Pencabutan Swakelola Memanas, Forum Dosen SBM ITB Mogok Ngajar
 
Menurut Naomi, MWA ITB menegaskan kembali kepada Rektor untuk mengambil tindakan tegas dengan mentertibkan dosen dan tendik yang melanggar aturan disiplin pegawai dalam melaksanakan pelayanan akademik termasuk di SBM ITB, sesuai dengan aturan/peraturan yang berlaku.
 
Baca juga:  ITB Bantah Penerimaan Mahasiswa Baru SBM Ditiadakan
 
Untuk itu, ITB optimistis bahwa masalah SBM ITB dapat dituntaskan dalam waktu singkat dengan dukungan penuh dan kepercayaan dari seluruh sivitas akademika, tendik, MWA, Senat Akademik, dan para alumni.
 
Sebelumnya, Forum Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) memutuskan mogok mengajar mulai Selasa, 8 Maret 2022. Keputusan ini menyusul konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB Tahun 2003.
 
"Proses belajar mengajar tidak dilaksanakan secara luring maupun daring. Namun, mahasiswa diminta untuk belajar mandiri," dikutip dari keterangan tertulis Forum Dosen SBM ITB, Rabu, 9 Maret 2022.
 
Forum Dosen SBM ITB juga menyatakan tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali. Hal ini karena kebijakan rektor ITB dinilai tidak memungkinkan SBM ITB beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan