“Saya tidak terkejut. Bahwa saya dipilih bergabung di kabinet, pasti itu kejutan. Tapi bahwa di bidang pendidikan itu tidak (terkejut), karena saya memang setahun lebih ini kenal dengan Pak Presiden walaupun membahas berbagai macaam topik, ujung-ujungnya ke pendidikan lagi," kata Nadiem di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Oktober 2019.
Pria 35 tahun ini mengakui tidak pernah mengira bakal duduk di pemerintahan. Meskipun akhirnya didapuk Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki pendidikan yang merupakan hulu dari peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Saya selalu merasa diri saya di sosial sektor maupun di privat sektor. Hanya saja, dari dulu ada satu hal yang saya akan pertimbangkan dan saya ingin sekali mencoba memecahkan berbagai macam permasalahan, yaitu di (sektor) pendidikan,” terangnya.
Terkait perhatinya untuk memecahkan permasalahan pendidikan, Nadiem menuturkan ketika dulu bekerja McKinsey, ia menciptakan suatu misi Young Leaders for Indonesia. untuk diketahui, pada 2006 Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey and Company.
"Jadi memang ada ketertarikan yang luar biasa dengan topik pendidikan karena potensi penyelesaian masalah itu terbesar, bukan sekarang tapi masa depan,” ungkap Nadiem.
Nadiem Anwar Makarim, pendiri Gojek, didapuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang akan membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Kabinet Indonesia Maju. Nadiem bakal bertugas membuat terobosan baru untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Amanah untuk Nadiem ini sesuai dengan misi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yakni membangun SDM unggul. "Akan membuat terobosan-terobosan siginifkan SDM. Menyiapkan SDM siap kerja, siap berusaha link and match pendidikan dan industri" kata Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Oktober 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News