Nama Lubang Buaya berawal dari kisah masyarakat setempat. Konon, daerah ini dulunya dikenal sebagai rawa-rawa yang dihuni buaya.
Bahkan, ada pula mitos tentang buaya gaib yang dipercaya bersembunyi di lubang atau aliran sungai kecil di sekitar kawasan itu. Dari situlah nama Lubang Buaya melekat hingga sekarang.
Hal ini diperkuat atas jurnal yang ditulis Rahmah. A. A dan Jumardi (2021) dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Jurnal ini dimuat dalam researchgate.net
Pada jurnal tersebut dituliskan nama jalan Lubang Buaya memang diambil dari mitos yang berkembang di daerah tersebut. Namun, tak cuma itu, dalam catatan sejarah, Lubang Buaya juga identik dengan peristiwa G30S/PKI.
Lubang Buaya menjadi identik sebagai tempat pembuangan mayat enam orang jenderal dan pegawai tertinggi Tentera Nasional Indonesia (TNI) di satu tempat yang dikenali sebagai Lubuk Buaya. Peristiwa ini dikenal sebagai Tragedi Sumur Lubang Buaya.
Jenderal yang gugur di sana dikenang lewat Monumen Pancasila Sakti dan dibuat Museum Lubang Buaya. Oleh karena itu, penamaan Lubang Buaya selalu diidentikan dengan sumur tempat pembuangan mayat para pahlawan revolusi.
Kenyataannya, jauh sebelum itu penamaan Lubang Buaya sudah lebih dulu ada karena cerita banyaknya buaya di wilayah tersebut.
Dengan begitu, sudah jelas ya Sobat Medcom, kalau Lubang Buaya merupakan sebuah nama jalan, kelurahan sekaligus daerah di Jakarta Timur. Lubang Buaya merupakan daerah yang sangat istimewa karena mejadi tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia dengan adanya peristiwa G30S/PKI.
Baca juga: Profil 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S/PKI |
Pada peristiwa G30S/PKI, Lubang Buaya digunakan sebagai tempat pembuangan para perwira TNI AD. Melalui kejadian ini, Lubang Buaya makin dikenal banyak orang dan kebanyakan menganggap nama Lubang Buaya karena terjadinya peristiwa tersebut, padahal sebelum peristiwa tersebut daerah ini memang sudah bernama Lubang Buaya.
Nama Lubang Buaya dicetuskan oleh Pangeran Syarif bin Syeikh Abdul Rahman (Datok Banjir) yang merupakan seorang ulama. Dinamakan Lubang Buaya karena pada saat itu dikawasan Lubang Buaya terdapat banyak sekali buaya baik yang terlihat maupun tidak terlihat.
5 fakta Jalan Lubang Buaya
Untuk lebih jelasnya, ini lima fakta lubang buaya yang harus kamu tahu dari mitos hingga tragedi G30S/PKI:1. Berawal dari mitos
Nama Lubang Buaya berasal dari cerita masyarakat setempat. Dulu, kawasan ini berupa rawa-rawa yang dipercaya dihuni buaya. Ada pula mitos tentang buaya yang bersembunyi di lubang sungai kecil, sehingga masyarakat menamainya Lubang Buaya.2. Dikenal sebagai markas organisasi terkait PKI
Pada masa menjelang 1965, Lubang Buaya dijadikan tempat latihan oleh organisasi terafiliasi PKI, termasuk Gerwani dan Pemuda Rakyat. Lokasi Lubang Buaya saat itu dianggap aman dari pantauan aparat.3. Lokasi penyiksaan para jenderal
Lubang Buaya menjadi tempat penyiksaan tujuh perwira tinggi TNI AD yang diculik pada malam 30 September 1965. Setelah disiksa, para jenderal itu dimasukkan ke dalam sumur tua sedalam sekitar 12 meter.4. Gelar Pahwalan Revolusi
Mayat perwira tinggi yang ditemukan di Lubang Buaya diberikan gelar pahlawan revolusi. Hingga kini, nama-nama itu dikenang setiap peringatan G30S/PKI.5. Monumen Pancasila Sakti
Lubang Buaya kini dipugar menjadi kawasan bersejarah dengan Monumen Pancasila Sakti, museum, diorama, hingga sumur maut yang masih dipertahankan. Tempat ini menjadi pengingat kemerdekaan dan persatuan bangsa harus dijaga dengan pengorbanan.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id