Berlakunya sistem Demokrasi Terpimpin merupakan usaha bagi Soekarno untuk menata kembali sistem politik dan pemerintahan di Indonesia. Melansir laman esi.kemdikbud.go.id, sistem ini menimbulkan konsekuensi, seperti umur kabinet yang singkat sehingga terhambat pelaksanaan program kerja yang disusun oleh kabinet.
Saat itu, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menetapkan pembubaran Konstituante, pemberlakuan kembali UUD 1945, tidak berlaku UUDS 1950 dan pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPRS).
Selain Soekarno, kekuasaan politik juga berpusat pada tentara dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Saat itu, Soekarno dan tentara membagi tugas dalam pemerintahannya.
Soekarno fokus pada urusan ideologi, luar negeri, dan praktik politik. Sementara itu, tentara memegang peran di bidang administrasi dan keamanan dalam negeri hingga bidang pemerintahan daerah.
Melansir laman fahum.umsu.ac.id, berikut tujuan, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan, hingga penyimpangan yang terjadi saat Demokrasi Terpimpin:
Tujuan Demokrasi Terpimpin
Ada tujuh tujuan yang dicapai pada era ini, yakni:1. Nasionalisme
Era ini mempertahankan dan memperkuat kedaulatan nasional, serta kemandirian negara dari segala aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan budaya.2. Keadilan sosial
Tujuannya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di berbagai kelompok masyarakat, termasuk pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan, dan akses keadilan terhadap sumber daya dan pelayanan publik.3. Kesejahteraan rakyat
Meningkatkan standar hidup, mengurangi pengangguran, menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan lebih terjangkau untuk menyejahterakan rakyat. Selain itu, meningkatkan juga kualitas hidup di masyarakat.4. Kemandirian ekonomi
Dengan mendorong pembangunan ekonomi nasional, dapat mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing dan mempromosikan pengembangan industri, pertanian, hingga sektor ekonomi strategis lainnya.5. Modernisasi sosial dan budaya
Era ini mengubah dan memodernisasi masyarakat dalam nilai, norma, dan gaya hidup dengan tetap mempertahankan warisan budaya dan tradisi turun temurun.6. Persatuan dan kebersamaan
Selain membangun persatuan dan kesatuan nasional, era ini bertujuan memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kebersamaan antara warga.Ciri-ciri Demokrasi Terpimpin
Berikut ciri-ciri sistem Demokrasi Terpimpin, di antaranya:1. Kepemimpinan yang dominan
Sebagai pusat kekuasaan politik, pemimpin memiliki pengaruh dan otoritas kuat untuk mengambil keputusan politik dan mengarahkan negara.2. Sentralisasi kekuasaan
Kekuasaan politik berpusat pada pemimpin atau kelompok kecil yang memimpin dan memiliki wewenang dalam membuat kebijakan hingga mengendalikan proses politik yang dijalankan.3. Pemimpin sebagai mediator
Era ini, pemimpin dianggap sebagai mediator antara pemerintah dan rakyat. Mereka dianggap memahami kebutuhan dan aspirasi rakyat, serta bertindak sebagai penghubung antara rakyat dan pelaksana kebijakan pemerintah.4. Dominasi partai politik
Partai politik memiliki dominasi kuat dalam sistem politik bagi yang mendukung pemimpin berkuasa saat itu. Sering kali partai tersebut menjadi partai tunggal yang mendominasi dan mengontrol jalannya pemerintahan.5. Pembatasan kebebasan individu
Era ini cenderung membatasi kebebasan individu dan hak-hak politik. Selain itu, bisa terjadi pembatasan kebebasan pendapatan, kebebasan pers, hingga kebebasan berserikat.6. Konsensus politik
Era ini menekankan pentingnya mencapai konsensus politik dalam mengambil keputusan. Biasanya, pengambilan keputusan setelah dialog dan musyawarah antarpemimpin dan partai politik yang terlibat.7. Fokus tujuan sosial dan ekonomi
Pemerintah berperan aktif merencanakan dan mengarahkan pembangunan ekonomi hingga mencapai tujuan sosial yang dianggap penting oleh masyarakat.Kelebihan dan kekurangan Demokrasi Terpimpin
Dalam sistem pemerintahan yang dijalankan, ada kelebihan dan kekurangan yang muncul, seperti:Kelebihan
1. Stabilitas politik
Kekuasaan berpusat pada pemimpin atau kelompok kecil sehingga keputusan politik diambil epat dan efisien.2. Pengambilan keputusan efektif
Pemimpin atau kelompok kecil yang berkuasa dianggap memahami kebutuhan dan aspirasi rakyat sehingga memungkinkan pembuatan kebijakan yang cepat dan efektif dalam menjawab kebutuhan masyarakat.3. Fokus tujuan sosial dan ekonomi
Secara umum, demokrasi terpimpin bisa mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.4. Mobilisasi massa
Partisipasi aktif masyarakat bisa memberikan dukungan lebih besar untuk melaksanakan program-program pemerintah.Kekurangan
1. Terbatasnya kebebasan politik
Era ini bisa membatasi kebebasan politik, termasuk kebebasan berpendapat, kebebasan pers, hingga kebebasan berserikat. Bahkan, kritik terhadap pemerintah sering kali ditindas dan oposisi politik dibatasi.2. Konsentrasi kekuasaan
Hal ini menyebabkan kekuatan politik dan ekonomi yang tidak sehat dapat mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.3. Kurangnya akuntabilitas
Kemungkinan pemerintah kurang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan kurangnya pengawasan independen. Maka, dapat mengakibatkan penyalahgunaan kekuasaan tanpa konsekuensi yang jelas.4. Kurangnya pluralisme politik
Didominasi oleh partai tunggal atau kelompok politik yang kuat dapat menghambat munculnya alternatif politik dan pluralisme dalam sistem politik.Penyimpangan Demokrasi Terpimpin
Berikut penyimpangan yang terjadi dalam sistem Demokrasi Terpimpin, seperti:1. Otoritarianisme
Timbulnya sistem otoriter pemimpin atau kelompok kecil yang berkuasa membatasi kebebasan individu, hak-hak politik, dan kebebasan berpendapat.2. Pembatasan kebebasan
Pemerintah memiliki kekuasaan kendali atas media massa, bahkan sering kali membatasi kritik terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah.3. Manipulasi politik
Pemimpin atau kelompok yang berkuasa dapat memanipulasi proses politik untuk mempertahankan dan memperluas kekuasaan mereka. Hal ini bisa melibatkan pengaturan hasil pemilihan, pelarangan partai politik oposisi, ataupun penggunaan kekuatan negara untuk menghancurkan lawan politik.4. Korupsi
Korupsi dapat merusak integritas sistem politik dan merugikan masyarakat secara ekonomi. Kekuasaan dapat memberikan peluang korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah, pemimpin politik, hingga kelompok elit yang berkuasa.5. Ketidakadilan sosial
Kelompok yang berkuasa mendapatkan keuntungan yang tidak adil, sedangkan masyarakat tidak mendapatkan manfaat yang dijanjikan.6. Kurangnya akuntabilitas
Kurangnya transparansi dan kontrol independen dapat mengakibatkan penyalahgunaan kekuasaan tanpa konsekuensi yang jelas.Di bawah sistem demokrasi ini, ekonomi Indonesia sempat terpuruk dan ketegangan politik meningkat. Namun, Demokrasi Terpimpin berakhir setelah terjadinya Peristiwa 30 September tahun 1965.
Itulah penjelasan mengenai sistem Demokrasi Terpimpin, mulai dari tujuan, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan, serta penyimpangan yang terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat ya. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Demokrasi: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Contohnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id