Sarapan gratis di fakultas masing-masing tersebut berlangsung pada Kamis, 2 Januari 2025. Sarapan bergizi gratis ini pun disediakan sekitar 2.000 porsi setiap hari selama sepekan ke depan atau sampai 10 Januari.
Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri mengatakan, program sarapan bergizi gratis tersebut merupakan bagian dari masa uji coba guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.
“Kami memang merencanakan agar uji cobanya pada UAS. Ini momentum yang tepat, karena UAS itu ibarat puncak dari perkuliahan satu semester, jadi butuh asupan agar bisa konsentrasi. Harapannya ketika mereka mendapatkan asupan yang baik, hasilnya pun bisa maksimal," kata Bachtiar dikutip dari laman Unesa, 3 Januari 2025.
Guru besar dan pakar pengembangan kurikulum Unesa itu menambahkan, paket sarapan bergizi hanya disiapkan pada sesi pagi atau untuk mahasiswa yang menjalankan ujian sesi pertama secara luring di kampus.
Menu Sarapan
Paket sarapan tersebut disiapkan di masing-masing fakultas atau prodi baik di Unesa Kampus 1 Ketintang maupun di Kampus 2 Lidah Wetan. Sementara penyedian sarapan bergizi di Unesa Kampus 5 Magetan dimulai 6-9 Januari 2025.Baca juga: Mendiktisaintek Sebut Indonesia Masuk Kategori Negara Tidak Produktif |
Setiap hari, paket sarapan hadir dengan menu yang berbeda-beda yang tentunya dengan takaran gizi yang seimbang. Seperti hari ini misalnya, menu sarapan terdiri dari nasi putih, ayam serundeng, tempe orek, lalapan timun dan kemangi, dan tentu saja ada sambal bawang dan susu kotak. Besoknya yaitu nasi putih, ayam bumbu kare, tumisan buncis dan wortel, tempe goreng, sambal dan susu kotak.
Guna menyukseskan program sarapan bergizi, Unesa membentuk tiga tim yaitu ada tim produksi, distribusi, dan pengawasan-evaluasi. Produksi dilakukan Boganesa dari Fakultas Teknik (FT), dan Kanvanesa dari Fakultas Vokasi (FV).
Sementara untuk distribusi yaitu dilakukan tim yang ditunjuk masing-masing fakultas. Kemudian untuk pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh tim dari Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa.
"Dari hasil evaluasi nanti bisa jadi masukan untuk pemerintah untuk implementasi program MBG di perguruan tinggi. Bisa jadi itu nanti terkait menunya, pola program, dan lain sebagainya tergantung hasilnya nanti,” kata dia.
Unesa masih akan melihat perkembangan dan hasil evaluasi dan monitoring pada masa uji coba ini terlebih dahulu untuk keberlanjutannya di masa mendatang. "Kami akan melaksanakan ini sampai tanggal yang sudah ditentukan, untuk kelanjutannya kami akan melihat dulu bagaimana hasil evaluasi dan responsnya," tukasnya.
Program ini disambut baik mahasiswa, salah satunya Kharisma Dwi Cahyani, mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Menurutnya, program ini sangat membantu mahasiswa yang belum sarapan dari rumah atau kos, lebih menghemat pengeluaran juga.
Terlebih di tengah-tengah masa UAS, program ini dirasa memberikan dampak yang positif untuknya, karena tidak perlu memikirkan sarapan di tengah kesibukan ujian.
"Makanannya enak, cuma bagi saya mungkin kurang banyak ya porsinya, dan alhamdulillah ada tambahan susu juga. Kalau misalnya ini lanjut direalisasikan ke depannya akan sangat membantu mahasiswa," ungkap mahasiswa Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News