Nasaruddin mengatakan nilai-nilai agama bisa memberikan panduan penting dalam merawat alam. Terutama, di tengah krisis lingkungan yang semakin parah sekarang ini.
“Kita perlu membaca dan memahami kitab suci kita dengan lebih mendalam. Semakin luas kita memahami ajaran agama, semakin sadar kita akan pentingnya menjaga alam,” kata Nasaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 11 Desember 2024.
Nasaruddin juga menceritakan perbandingan menarik antara seorang profesor ahli tanaman dan seorang petani kecil. Si profesor, meskipun ahli, tidak berhasil membuat pohon yang ditanamnya berbuah.
Baca juga: Cara Dukung Pemberdayaan Masyarakat Sekaligus Pelestarian Lingkungan |
Sementara itu, si petani yang hanya lulusan SD justru berhasil. “Petani itu hidup dekat dengan alam, sehingga alam pun membuka dirinya kepadanya. Ini pelajaran penting bahwa kedekatan dengan alam bisa membawa manfaat yang besar,” kata dia.
Dia mengingatkan alam adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang suci dan harus dijaga. “Alam semesta ini adalah manifestasi Tuhan. Kalau Tuhan itu suci, maka lingkungan kita juga suci. Kita harus memperlakukan alam dengan hormat, bukan merusaknya,” tegas dia.
Nasaruddin menekankan kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh cara manusia memperlakukan alam secara tidak seimbang. “Alih-alih terus memperbaiki kerusakan, kita harus memperbaiki cara kita berhubungan dengan alam. Kalau manusianya baik, alam juga akan memberikan yang terbaik,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News