Ilustrasi sekolah. DOK Medcom
Ilustrasi sekolah. DOK Medcom

Penerimaan Siswa Sekolah Rakyat Tidak Dilakukan Bersamaan, Bisa Daftar Kapan Saja

Ilham Pratama Putra • 27 Maret 2025 16:04
Jakarta: Sekolah rakyat menerapkan sistem berbeda dalam hal penerimaan siswa baru. Penerimaan siswa tidak harus pada awal tahun ajaran baru atau pada masa penerimaan siswa baru.
 
Siswa bisa mendaftar kapan pun. Artinya pendaftaran siswa di sekolah rakyat tidak dilakukan pada waktu bersamaan.
 
"Jadi anak-anak ini itu tidak harus masuk pada tahun ajaran yang sama, mereka bisa masuk secara bergelombang, tidak harus bersamaan," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti usai membagikan buku bagi pemudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu sore, 26 Maret 2025.

Prinsipnya, kata dia, siswa yang sudah diterima akan diasramakan. Kemudian, mereka dapat memulai pembelajaran.
 
"Tapi prinsipnya begitu mereka sudah masuk, mereka diasramakan dan sudah bisa dimulai pembelajaran," kata dia.
 
Mu'ti menuturkan kurikulum yang akan digunakan di sekolah rakyat adalah multi-entry, multi-exit. "Jadi kurikulumnya kita sebut dengan multi-entry, multi-exit dan itu kita buat khusus," kata dia.
 
Baca juga: Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Dibahas Setelah Idulfitri 

Kurikulum ini tidak sama persis dengan kurikulum sekolah formal. Namun sekolahnya tetap formal.
 
"Sekolahnya tetap formal, tetapi kurikulumnya dirancang secara tersendiri," ungkap dia.
 
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menuturkan sekolah rakyat akan hadir tak lama lagi. "Intinya mudah-mudahan di tahun ini penyelenggaraan sekolah rakyat bisa dimulai," kata Gus Ipul di kantor Kemensos Rabu, 5 Maret 2025.
 
Bentuk sekolah rakyat ini adalah sekolah asrama. Pihaknya berharap sekolah rakyat bisa sangat membantu keluarga miskin dan miskin ekstrem.
 
"Tujuan utamanya salah satu di antaranya ingin memutus mata rantai kemiskinan dengan membuat sekolah yang dianggap strategis untuk memutus mata rantai kemiskinan itu," sebut dia.
 
Gus Ipul mengatakan program ini adalah upaya pemerintah memuliakan orang miskin. Selanjutnya, pemerintah ingin orang miskin bangkit melalui pendidikan.
 
"Mendorong orang miskin untuk bangkit, untuk lebih maju, lebih berdaya dan nanti berperan signifikan pada Indonesia Emas di tahun 2045," kata dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan