Pak Menteri Ngariung Bersama Tokoh Bahasa, Sastra, dan Literasi. Foto: BKHM
Pak Menteri Ngariung Bersama Tokoh Bahasa, Sastra, dan Literasi. Foto: BKHM

Ketika Penyair dan Penulis Curhat kepada Mendikdasmen

Citra Larasati • 10 November 2024 12:11
Jakarta:  Sejumlah penyair dan penulis menyampaikan aspirasinya kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti dalam acara "Pak Menteri Ngariung Bersama Tokoh Bahasa, Sastra, dan Literasi". 
 
Salah satu aspirasi bidang kesusastraan  disampaikan seorang penulis muda bernama Feby Indirani. Dalam kesempatan tersebut ia menyoroti kurangnya akses buku yang berdampak pada persentase minat baca peserta didik.
 
“Saya bersama para penulis lainnya menganalisis bahwa sumber utama kurangnya minat baca adalah dari akses terhadap buku tersebut, di mana harga-harga buku sastra cukup mahal dibeli. Dan juga pemerintah harus memperhatikan tata niaga kertas. Banyak daerah yang sudah memiliki percetakan dan penerbit, tetapi mereka harus membawa bahan pokok yang masih harus didapat di Pulau Jawa ataupun Jakarta,” papar Feby.

Aspirasi lainnya juga disampaikan oleh Pipit Senja. Dalam paparannya ia menuturkan, salah satu negara Asia Tenggara yang dikunjunginya sudah memiliki penghargaan terhadap tokoh bahasa, sastrawan, dan literasi.
 
“Dengan cerita Menteri Mu’ti yang dapat bermimpi masa depan dari karya sastra, saya rasa pemerintah perlu memikirkan untuk penghargaan terhadap para tokoh kesusastraan. Bisa dalam bentuk dibuatkan museum, publikasi majalah sastra pemerinah, maupun bantuan lainnya yang berdampak positif kepada tokoh tersebut,” tutur Pipit.
 
Senada dengan Feby dan Pipit, aspirasi lainnya juga disampaikan oleh Ahmadun Yosi Herfanda. Dalam kesempatan itu ia menyoroti sulitnya para sastrawan dalam memublikasikan karya-karyanya.
 
Ia menyebutkan, dampak persaingan pasar yang ketat membuat beberapa majalah sastra menjadi terpuruk dan bahkan sampai tutup. “Peluang publikasi saat ini sangat sulit karna media tempat kami memublikasikan karya telah hilang. Bagaimana peran pemerintah untuk sebaiknya mendanai media untuk publikasi sastra atau bahkan membuat media sastra yang dibina oleh pemerintah untuk para sastrawan memublikasikan karyanya,” imbuh Ahmadun.
 
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar, dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti menginginkan buku-buku sastra dapat diterbitkan dan distribusikan ke sekolah untuk dapat dibaca oleh peserta didik.
 
"Kita ingin dekatkan buku dengan masyarakat. Untuk itu, kami ingin meletakkan buku-buku di beberapa fasilitas publik, seperti bandara dan terminal, sehingga masyarakat bisa merasakan dan berdaulat dengan karya sastra berbahasa Indonesia," ujar Mu'ti 
 
Mu'ti berharap rasa cinta pada sastra kembali tumbuh pada generasi muda sehingga literasi melalui karya-karya sastra dapat membangun peradaban bangsa yang hebat ke depannya. "Kami ingin mendengar aspirasi untuk menghidupkan kembali semangat membaca dan budaya menulis khususnya menulis karya sastra. Saya yakin bahwa generasi muda membangun negeri ini salah satunya dengan lahirnya karya sastra yang hebat," ujar Mu'ti.
 
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menyelenggarakan acara "Pak Menteri Ngariung Bersama Tokoh Bahasa, Sastra, dan Literasi". Acara ini menjadi ajang menjaring aspirasi bidang kesusastraan yang ditujukan untuk memajukan bahasa, sastra, dan literasi melalui pendidikan di Indonesia.
 
Acara ini dihadiri oleh Kapoksi Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah dan Hj. Ledia Hanifa, yang turut membaca puisi. Selain itu hadir pula Wamendikdasmen, Fajar Riza UI Haq, Sekretaris Jenderal, Suharti, Staf Ahli Bidang Hubungan dan Kelembagaan Masyarakat, Adlin Sila, pejabat eselon 2 Kemendikdasmen, dan sekitar 200 tokoh bahasa, sastra, dan literasi.
 
Dalam acara tersebut, Menteri Mu’ti melakukan juga pembacaan puisi karya Taufiq Ismail yang sekaligus menutup seluruh rangkaian acara Ngariung.
 
Baca juga:  Mendikdasmen Ingin Buku Sastra Masuk ke Sekolah


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan