Maba UNY penyandang disabilitas Ikhwan Khanafi. DOK UNY
Maba UNY penyandang disabilitas Ikhwan Khanafi. DOK UNY

Cerita Ikhwan, Difabel Tunanetra Merajut Mimpi Lewat UNY

Renatha Swasty • 12 Agustus 2024 21:08
Jakarta: Keterbatasan tak menghalangi Ikhwan Khanafi melanjutkan pendidikan tinggi. Penyandang tunanetra itu diterima sebagai mahasiswa baru program studi Sastra Indonesia Fakultas Bahasa Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui jalur seleksi mandiri talent scouting.
 
Pria kelahiran Magelang 2 Agustus 2000 tersebut mengaku banyak difabel tidak diterima di universitas negeri. Sebab, keterbatasan fisik atau kebutuhan khusus yang mereka miliki.
 
“Namun hal ini justru memotivasi saya untuk berusaha lebih keras melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas karena punya mimpi besar,” kata Ikhwan dikutip dari laman uny.ac.id, Senin, 12 Agustus 2024.

Sejak kecil, Ikhwan sangat menyukai karya sastra seperti puisi, cerita, dan novel. Passionnya di bidang tulis menulis membuat dia memilih menempuh pendidikan di program studi Sastra Indonesia.
 
Pilihan ini tidak hanya untuk mengejar gelar akademik, tetapi juga mengembangkana bakat dalam dunia sastra. Berbekal sertifikat kejuaraan yang dimiliki, baik dalam bidang sastra maupun karya ilmiah, warga Ngaglik, Kalipucang, Grabag, Magelang tersebut memutuskan mendaftar lewat jalur mandiri di UNY.
 
Ikhwan juga tergabung dalam Komunitas Yuk Menulis (KMY) dan memperoleh banyak ilmu tentang kepenulisan. Sampai saat ini, ia telah menerbitkan dua buku antologi cerpen berjudul ‘Menuai Hikmah’ dan ‘Berkilau dalam Temaram’ di Goresan Pena.
 
Salah satu cerpen yang ditulis berjudul ‘Berkilau dalam Temaram’ mengisahkan pengalaman seorang difabel tunanetra bersekolah di sekolah biasa. Cerpen ini mengangkat betapa pentingnya inklusivitas atau sebuah pengakuan dan penghargaan atas eksistensi keberbedaan khususnya bagi difabel.
 
Penyandang disabilitas atau orang berkebutuhan khusus tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari dan harus diperlakukan setara. Selain fokus pada bidang kepenulisan, alumni MAN 2 Sleman tersebut juga memiliki rencana lain selama di UNY.
 
Ikhwan ingin menjadi bagian Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMSI) dan UKM Al-Huda UNY. Harapan Ikhwan sangat besar mendapatkan pengetahuan dan berbagi ilmu ke depan.
 
“Jika masih diberikan kesempatan, saya ingin lanjut S2 karena cita-cita saya ingin menjadi guru. Saya ingin berbagi ilmu dan memotivasi orang lain bahwa kekurangan tidak menghambat untuk meraih pendidikan yang tinggi,” kata dia.
 
Orang tua Ikhwan, Mudihanto dan Sujilah, yang berprofesi sebagai petani bersyukur anaknya lolos UNY pada jalur mandiri talent scouting. “Saya senang dan bangga karena seorang mahasiswa difabel tunanetra jarang dapat diterima di universitas negeri. Yang penting anaknya nyaman dan dapat berkembang dengan baik, saya akan terus mengarahkan dan memberikan support untuknya” tutur Mudihanto.
 
Baca juga: Sempat Diragukan, Bayu Mahasiswa Tunanetra Lulus dari UNY dengan Gelar Cum Laude

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan