Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menduga praktik sekolah mencari vendor travel murah untuk kegiatan study tour telah banyak terjadi. Dorongannya, sekolah bisa mencari untung.
"Sekolah memang ngambil vendor yang lebih murah gitu kan. Sehingga keuntungan pihak sekolahnya lebih besar gitu, tanpa memikirkan keselamatan anak-anak gitu," kata Ubaid dalam program Kontroversi Metro TV dikutip Jumat, 17 Mei 2024.
Dia menyebut terdapat berbagai trik sekolah untuk mendapatkan uang dari siswa. Ubaid mengambil kasus di SMK Lingga Kencana Depok yang membebankan siswa membayar Rp800 ribu untuk perpisahan tahun ajaran.
"Nah di SMK ini wajib kan, tapi di sekolah lain itu bayarnya wajib meskipun anak enggak ikut. Nah gimana? Masa enggak ikut, tapi disuruh membayar. Lalu apa motivasinya kalau enggak cuan?" tanya dia.
Selain itu, ada sekolah yang mewajibkan siswa membayar study tour sebagai syarat mengambil ijazah.
"Misalnya kan, kalau enggak lunas, itu ijazahnya ditahan. Banyak sekali itu kejadian seperti itu," tutur dia.
Baca juga: Viral Biaya Outbond TK di Demak Capai Rp500 Ribu per Siswa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News