Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta. DOK ITB
Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta. DOK ITB

Lulus Cum Laude Magister ITB 1,5 Tahun, dr. Tirta Spill Tipsnya

Renatha Swasty • 30 April 2024 17:39
Jakarta: Tirta Mandira Hudhi atau biasa dikenal dr. Tirta menamatkan studi Magister Administrasi Bisnis, di Sekolah Bisnis dan Manajemen, ITB Kampus Jakarta dalam waktu 1,5 tahun. Dia juga diwisuda dengan predikat Cum Laude.
 
Tirta mengaku dapat lulus cepat lantaran sudah memulai proses menulis tesis sejak masuk sebagai mahasiswa S2. Sejak awal, dia memfokuskan tesisnya di bidang digital marketing analysis dan ingin melihat relasi antara sepatu dan influencer.
 
"Pertama, mengikuti alur saja. Poin kuncinya kalau di S2 selain merhatiin kuliah kan di tesisnya ya, final project, dan itu harus publish (jurnal). Kalau bisa, ketika kita di semester satu atau saat kita masuk S2, kita sudah tahu ketertarikan atau final project-nya di bidang apa," kata Tirta dikutip dari laman itb.ac.id, Selasa, 30 April 2024.

Tirta meraih gelar Master of Business Administration (M.B.A.) dengan tesis berjudul "The Effect of Micro and Macro Brand Ambassador Related to Soft and Hard Selling Language on Purchase Decision of Piero Shoes in Jakarta, Indonesia".
 
Tirta mengaku sudah mengonsultasikan topik itu sejak semester satu. Ketika memasuki semester tiga, proses pembuatan final project berlangsung cepat.
 
Dia juga menerapkan manajemen waktu yang baik meski bekerja di luar waktu kuliah. Alhasil, tugas kuliah dapat diselesaikan dan pekerjaan tetap berjalan.
 
Tirta juga merasa terbantu dengan salah satu dosen, Nila Armelia Windasari, dari Kelompok Keahlian Strategi Bisnis dan Pemasaran. Nila merupakan dosen pembimbing sekaligus guru di semester satu.
 
"Beliau itu membuat saya revisi total sampai belasan kali. Tapi revisi itu tercermin baik di hasil ujiannya, saya bisa bagus," ungkap Tirta.
 
Dia masih ingat betul pesan Nila ihwal final project merupakan awal. Sebab, ke depan pekerjaannya sebagai konsultan dan pengusaha sering berkesinambungan dengan tesisnya, yaitu marketing analysis.
 
"Apa yang disampaikan oleh Bu Nila itu bukan hanya di bidang pendidikan saja, tetapi juga sangat bermanfaat bagi bisnis saya. Saya sering konsul juga masalah ke beliau, itung-itung konsul gratis," kata dia.
 
Tirta menekankan pentingnya penerapan ilmu selama berkuliah di kehidupan. Baginya, waktu lulus nomor dua, yang pertama adalah penerapan ilmu.
 
"Karena S2 ini kan sebenarnya kita praktik, kita menerapkan teori yang kita pelajari selama di kuliah di dalam kerjaan sehari-hari. Mau kalian lulus tercepat pun kalau kalian tidak bisa menerapkan ilmu itu di realita sama saja percuma," ujar dia.
 
Tirta menyebut materi yang disampaikan dosen dan IPK yang didapat mesti bermanfaat bagi realita kehidupan. Jangan sampai, mengambil S2 hanya untuk mengejar gelar, tetapi ilmunya tidak bermanfaat.
 
Setelah lulus S2 di ITB, Tirta berencana melanjutkan kuliah, baik program magister di perguruan tinggi lain atau program doktor di ITB. "Habis ini masih ngambil S3, rencananya di ITB lagi. Disertasinya di health dikaitkan dengan digital marketing sama AI," kata dia.
 
Tirta mengatakan kehadiran ITB Kampus Jakarta sangat membantu dan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Dia berharap ITB dapat mengembangkan ke sektor kesehatan.
 
"Moga-moga ITB bisa mengembangkan sektor health-nya seperti di luar, kan ada marketing health management sehingga nanti semakin luas dan banyak dokter yang semakin paham di bidang manajerial," tutur dia.
 
Baca juga: Raja Parmonang Manurung, Terus Ingin Kembangkan Diri dan Jadi Role Model 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan