"UNS akan mengelola kawasan hutan Gunung Bromo Karanganyar, salah satunya untuk aktivitas pendidikan," kata Rektor UNS, Ravik Karsidi seperti dikutip dari Antara, Senin, 5 November 2018.
Ia mengatakan, hutan tersebut juga menjadi lahan untuk menanam, seiring dengan komitmen UNS dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang program "One Student Five Trees".
"Jadi nanti mahasiswa bisa menanam di sini, tempatnya jelas, pelestarian hutan makin baik. Ini menjadi salah satu poin penting," kata Ravik.
Ia mengatakan, pemanfaatan hutan tersebut sesuai dengan aturan dari kementerian, yaitu menggunakan batas maksimum 10 persen dari luas kawasan yang ada.
"Artinya ada sekitar 12 hektare yang kami manfaatkan, itu kalau misalnya tingkat gedungnya 5-11 sudah luas sekali," sebutnya.
Ravik mengatakan, proses pembangunan akan dimulai dengan Detail Engineering Design (DED) yang ditargetkan selesai tahun ini. "Sambil kami ajukan anggaran ke pemerintah, tidak menutup kemungkinan ada keterlibatan swasta dan pemerintah, anggaran kami kan dari Kementerian
Ristekdikti, tetapi siapa tahu ada keterlibatan Pemkab Karanganyar melalui APBD," harapnya.
Baca: Gundar dan UNS Lanjutkan Kerja Sama Peningkatan Kualitas
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Planologi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Sigit Hardwinarto mengatakan, pengelolaan lokasi tersebut akan dilakukan bersama-sama antara UNS dengan Pemkab Karanganyar. "Diklat ini kan intinya untuk pendidikan dan pelatihan. Misalnya mahasiswa, peneliti, mahasiswa asing yang ingin meneliti di sini boleh. Selain itu, rombongan peneliti atau pelatihan-pelatihan bisa dilakukan di sini terkait kawasan hutan yang ada di dalamnya," katanya.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono menyambut baik hadirnya kampus UNS di Karanganyar. "Ini mimpi kami, memang kami ingin sekali memanfaatkan apa yang ada di Gunung Bromo. Harapannya selain bisa menjaga pelestarian lingkungan, keberadaan kampus UNS di Karanganyar juga berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News