“Literasi sains ini memiliki peran penting dalam membantu individu memahami dunia di sekitarnya dan mengambil keputusan yang berdasarkan informasi yang dapat dipercaya,” ujar Sifak dalam Sarasehan Daring (Sedaring) yang digelar LPPM Unesa dikutip dari laman unesa.ac.id, Senin, 7 Agustus 2023.
Dia mengungkapkan hanya lima persen pelajar di Indonesia yang mampu menjawab permasalahan sains dengan baik. Literasi sains merujuk pada kemampuan seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan pendekatan ilmiah untuk mengidentifikasi isu-isu ilmiah, menjelaskan fenomena, serta menarik kesimpulan berdasarkan fakta yang ada.
Dosen FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Ariyadi Wijaya, menyebut kelemahan ini didasari kebiasaan siswa di Indonesia yang hanya sekadar paham tentang rumus, tetapi belum mengerti makna dan kegunaannya. Dia menyebut di era digital ini, masih banyak ditemukan pelarangan siswa dalam penggunaan teknologi di mata pelajaran sains, seperti kalkulator yang justru akan menghambat kinerja otak.
“Kita tidak bisa menghambat teknologi untuk kebutuhan sehari-hari dan jangan sering mengandalkan. Ada satu kemampuan manusia yang melebihi dari teknologi, yakni kemampuan bernalar,” tutur dia.
Ariyadi mengatakan perkembangan zaman mengharuskan seseorang harus diiimbangi dengan literasi digital dan numerasi yang akan menjadi dasar dalam penyelesaian masalah dari berbagai konteks yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Kemampuan itu juga telah diterapkan melalui Kurikulum Merdeka.
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa, Asri Wijiastuti, menyebut literasi sains untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) bisa diterapkan dengan beberapa metode. Pentingnya pemahaman ABK dalam literasi sains merujuk pada cara hidup bermasyarakat hingga keselamatan diri.
“ABK bisa didampingi dengan perangkat lunak yang bisa mengubah suara menjadi tulisan atau sebaliknya yang bisa membantu dimensi proses dengan menggunakan bukti ilmiah sebagai materinya,” beber dia.
Asri menilai pendampingan mampu menjawab tantangan baru literasi sains di era digital pada ABK. Dia menyebut dengan panduan dan dukungan tepat, ABK dapat memahami dan menganalisis informasi yang ditemukan di dunia digital dengan lebih kritis, serta mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat dipercaya.
Baca juga: Pentingnya Literasi untuk Tumbuh Kembang Anak pada Era Digitalisasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News